Pasuruan (WartaBromo.com) – Ketua LPP DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Farid Syauqi, mengungkapkan kekecewaannya setelah mendapati dirinya dikeluarkan dari sejumlah grup internal DPC PKB tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Gus Farid menilai tindakan tersebut tidak sesuai dengan etika pertemanan dan organisasi, terutama di tengah momentum Pilkada yang seharusnya digunakan untuk memperkuat persatuan di lini internal PKB.
“Saya baru tahu kalau dikeluarkan dari grup. Belum ada surat resmi pemecatan, tapi langsung dikeluarkan dari grup-grup internal DPC tanpa ada konfirmasi. Seakan-akan tidak kenal, saya hanya bisa tertawa saja,” ungkap Farid Syauqi saat dimintai keterangan.
Menurutnya, meski ada keputusan untuk mengeluarkan seseorang dari grup, hal tersebut sebaiknya dilakukan dengan cara yang lebih baik, seperti menghubungi secara pribadi terlebih dahulu.
“Setidaknya dijapri dulu, kan sudah dewasa, sudah pengalaman dalam berpolitik, tahu ada etika pertemanan, etika seorganisasi, dan etika kebijakan,” tambah Farid.
Ia juga menilai bahwa seharusnya momen Pilkada ini bisa menjadi kesempatan bagi PKB untuk merapatkan barisan dan memperkuat dukungan internal.
Farid menyayangkan bahwa justru ada tindakan-tindakan yang dinilainya kurang menghargai kader-kader yang telah berkontribusi bagi partai.
“Harusnya saat momen Pilkada ini jadi media untuk merapatkan barisan, bukan sebaliknya,” tegasnya.
Komentar Farid ini muncul di tengah situasi internal PKB Kabupaten Pasuruan yang sedang memanas setelah sejumlah caleg dikeluarkan dari grup WhatsApp internal.
Ketua Plh DPC PKB Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengatakan upaya itu dilakukan untuk mendisiplinkan kader-kader yang dianggap tidak sejalan dengan keputusan partai.
“Tindakan ini bukan tanpa dasar, melainkan sesuai dengan arahan agar semua pengurus PKB menjaga kedisiplinan dan memastikan bahwa setiap kader tegak lurus terhadap garis kebijakan partai,” kata Dion. (yog)