Pemkab Probolinggo Klaim Penurunan Prevalensi Stunting

46

Dringu (WartaBromo.com) – Kabupaten Probolinggo mencatatkan penurunan signifikan dalam prevalensi stunting dengan angka penurunan sekitar 2 persen dibandingkan tahun lalu. Keberhasilan ini diakui berkat Gerakan Intervensi Serentak (GIS) yang mulai diterapkan pada Juni 2024.

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo, M. Sjaiful Efendi, menyampaikan bahwa prevalensi stunting di daerah tersebut menurun hingga menjadi 10,62% pada Agustus 2024.

Dari hasil GIS, prevalensi stunting mengalami penurunan dari 12,77% pada tahun sebelumnya menjadi 10,84% pada Juni 2024. Kemudian 10,48% pada Juli dan 10,62% pada Agustus.

“Melalui GIS, yang melibatkan pendataan, penimbangan, pengukuran, dan edukasi di posyandu, kami melihat penurunan bertahap. Ini adalah hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan yang fokus pada upaya pencegahan stunting secara holistik,” ujarnya

Data itu, ia sampaikan dalam rapat koordinasi persiapan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang diadakan di ruang pertemuan Edelweiss Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo pada Selasa (24/9/2024),

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa GIS akan terus menjadi salah satu prioritas utama pembangunan Kabupaten Probolinggo di tahun 2024. Bersamaan dengan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Selain itu, penekanan juga diberikan pada penguatan ketahanan ekonomi dan penurunan angka kematian ibu dan bayi serta mengurangi prevalensi stunting,” lanjut mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Probolinggo itu.

Sementara itu, Hary Tjahjono, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Probolinggo, menegaskan pentingnya pencapaian target nasional dalam menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada anak di bawah lima tahun.

“Kami ingin menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Untuk itu, kolaborasi seluruh elemen sangat diperlukan dalam menghadapi survei SSGI yang akan segera dilaksanakan,” katanya.

Survei SSGI dijadwalkan berlangsung mulai 30 September hingga minggu pertama Desember 2024. Tim survei akan turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, dengan fokus pada identifikasi balita yang berisiko gizi buruk di setiap desa.

Pemkab Probolinggo terus berkomitmen untuk melaksanakan strategi nasional penurunan stunting sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

Dengan langkah-langkah konkret, seperti advokasi di berbagai lapisan masyarakat dan inovasi program yang berkelanjutan, diharapkan visi Indonesia Emas 2045 yang sehat dan berkualitas bisa tercapai.

“Ini bukan hanya soal angka, tapi juga tentang masa depan generasi penerus bangsa,” pungkas Sjaiful, menutup rakor yang dihadiri berbagai pihak dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.