Pakuniran (WartaBromo.com) – Warga Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, melakukan aksi protes dengan memasang pohon pisang dan batu di jalan berlubang sebagai bentuk permintaan perbaikan.
Kerusakan jalan ini diduga akibat truk bermuatan material tambang galian C yang sering melintas, merusak jalan lintas kecamatan di beberapa titik.
Kerusakan jalan yang terjadi di tiga titik ini berdampak langsung pada aktivitas warga. Sebelumnya, jalan lintas kecamatan itu, bagus.
Jalan tersebut merupakan akses vital yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, mulai dari pedagang keliling, petani, hingga anak-anak sekolah, termasuk santri dari pondok pesantren setempat.
“Jika jalan ini terus dibiarkan rusak seperti ini, kasihan warga yang setiap hari harus berjuang melewati jalan yang sangat memprihatinkan kondisinya,” kata Misbah, salah satu warga setempat, Jumat (13/9/2024).
Kepala Desa Bimo, Irham, membenarkan bahwa aktivitas galian C telah menjadi isu sensitif di desanya.
Ia juga menepis tuduhan yang mengatakan dirinya menerima keuntungan dari proyek tambang tersebut.
“Sebagai Kepala Desa, saya dituduh mendapatkan fee dari tambang galian C, padahal kenyataannya 0 persen, tidak ada,” jelasnya dalam pernyataan terpisah.
Irham berharap pihak berwenang segera turun tangan memperbaiki jalan. Terutama di area yang dekat dengan pintu gerbang pondok pesantren yang rawan kecelakaan.
“Semua ini demi keselamatan para pengguna jalan,” tutup Irham dengan tegas. (aly/saw)