Pasuruan (WartaBromo.com) – Bawaslu Kabupaten Pasuruan tengah menelusuri dugaan adanya pelanggaran netralitas sejumlah perangkat desa.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yoenianto mengungkapkan, Bawaslu telah melayangkan surat pemanggilan klarifikasi kepada sejumlah pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Pasuruan.
“Ada enam orang. Pemanggilan ini bertujuan untuk klarifikasi dan mengumpulkan keterangan atas dugaan pelanggaran netralitas,” kata Arie.
Keenam orang tersebut di antaranya, Ketua PPDI Kabupaten Pasuruan, Sonhaji, Sekretaris PPDI Kabupaten Pasuruan, Fajeri Febrianto, serta sejumlah korcam PPDI.
Dijelaskannya, pihaknya ingin meminta keterangan terkait adanya MOU antara Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Pasuruan dengan salah satu bakal calon Bupati Pasuruan yakni Rusdi Sutejo. Selain itu juga adanya kegiatan pertemuan antara kedua pihak di Hotel Senyiur, Kecamatan Prigen beberapa waktu lalu.
Sedianya, mereka hendak diklarifikasi bawaslu pada Selasa (03/09/2024). Namun mereka tidak hadir.
“Kami sudah jadwalkan pemanggilan ulang besok (hari ini, red),” ujar Arie.
Sementara itu, Ketua PPDI Kabupaten Pasuruan, Sonhaji mengungkapkan, ketidakhadiran dirinya dalam memenuhi panggilan bawaslu lantaran surat panggilan tersebut diterima secara mendadak.
Ia mengaku surat Bawaslu baru diterimanya pada Selasa pagi pukul 08.37 WIB. Namun demikian, ia mengaku, bersedia hadir memenuhi panggilan bawaslu jika ada pemanggilan ulang.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan kegiatan pertemuan yang dilakukan oleh PPDI lantaran Rusdi sendiri merupakan pembina PPDI.
“Acara itu meminta keseriusan, komitmen, jika Mas Rusdi ditakdirkan memimpin Pasuruan, tolong perangkat desa, kepala desa, masyarakat desa, BPD, disejahterakan. Mas Rusdi sendiri kapasitasnya di PPDI sebagai pembina. Kalau kata mendukung tidak ada, hanya minta keseriusannya,” ujar Sonhaji. (tof/yog)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
