Hoaks Pesan Berantai, Ketua DPC Gerindra Probolinggo Diperiksa Bawaslu

57

Probolinggo (WartaBromo.com) – Ketua DPC Gerindra Kabupaten Probolinggo, Muhammad Zubaidi, dimintai keterangan oleh Bawaslu setempat pada Selasa (3/9/2024) sore. Terkait konten pesan berantai yang disebarkannya melalui salah satu aplikasi perpesanan.

Zubaidi memenuhi panggilan kedua dari Bawaslu Kabupaten Probolinggo yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan.

Panggilan pertama tidak dihadirinya karena bersamaan dengan pelantikan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo periode 2024-2029, di mana Zubaidi terpilih sebagai salah satu anggotanya.

“Panggilan pertama kami kirimkan saat yang bersangkutan tengah menghadiri pelantikannya sebagai anggota dewan, sehingga kami undang kembali hari ini,” jelas Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yonki Hendriyanto.

Yonki menambahkan, Bawaslu mengundang Zubaidi untuk dimintai keterangan terkait tindakannya meneruskan pesan berantai yang menyebut adanya ketidaklengkapan salah satu persyaratan pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) Probolinggo.

Baca Juga :   Jubir KPK Benarkan Pemeriksaan Sekda Kabupaten Probolinggo

Pesan tersebut, dalam narasinya, seolah-olah dibuat oleh pihak Bawaslu, yang ternyata adalah informasi hoaks.

“Tidak benar jika pesan tersebut berasal dari Bawaslu. Oleh karena itu, kami memanggil Zubaidi untuk dimintai klarifikasi mengenai asal-usul pesan tersebut,” kata Yonki.

Yonki juga menjelaskan bahwa Zubaidi meneruskan pesan tersebut ke dalam sebuah grup yang beranggotakan pimpinan partai politik serta komisioner Bawaslu.

Dalam grup itu, Zubaidi meminta klarifikasi dari Bawaslu dan menyatakan kesiapannya membantu jika informasi tersebut benar.

“Jika terbukti ada pelanggaran, yang bersangkutan bahkan siap melaporkan KPU Kabupaten Probolinggo ke DKPP,” lanjut Yonki.

Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, Zubaidi mengaku tidak mengetahui asal-usul pesan tersebut, menyebut bahwa pesan itu diterima dari nomor yang tidak dikenal.

Baca Juga :   Dapur dan Kamar Mandi Nenek Sampir Tergerus Banjir, Satu Desa Terancam Banjir Bandang

“Ketika kami tanya dari mana pesan itu berasal, yang bersangkutan mengaku tidak tahu. Pesan itu dikirim oleh nomor acak atau nomor baru yang muncul di WhatsApp-nya,” ungkap Yonki.

Setelah keluar dari ruang pertemuan dengan Bawaslu, Zubaidi menolak memberikan keterangan lebih lanjut kepada wartawan. Ia buru-buru menuju mobilnya dan meninggalkan lokasi.

“Saya ada acara, maaf ya,” ujar mantan Ketua KPU Kabupaten Probolinggo itu secara singkat sembari masuk ke mobilnya. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.