Kedopok (WartaBromo.com) – Keputusan Hadi Zainal Abidin untuk mengembalikan rekomendasi yang diberikan oleh PDI Perjuangan mengundang tanda tanya besar di kalangan politik.
Sebelumnya, Hadi sempat diumumkan akan berpasangan dengan Sri Setyo Pertiwi, seorang pengusaha asal Sidoarjo, sebagai calon Wakil Walikota Probolinggo.
Namun, rekomendasi yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, itu kini dikembalikan oleh kubu PKB. Dalam sebuah kesempatan, pria yang karib dipanggil Habib Hadi itu, membeberkan alasannya.
Habib Hadi menjelaskan bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang diambil secara terburu-buru. Ia menekankan pentingnya mendengarkan aspirasi masyarakat dan dinamika politik yang berkembang.
“Ketika saya mendaftar, saya diterima dengan baik oleh PDI Perjuangan, bahkan hingga mendapatkan kepercayaan sebagai calon Walikota. Namun, setelah rekomendasi tersebut diumumkan, muncul suara-suara penolakan dari berbagai pihak, termasuk dari kader dan ranting yang merupakan warga Kota Probolinggo,” ujar Habib Hadi, Rabu (28/8/2024).
Habib Hadi menegaskan bahwa sebagai calon pemimpin, ia harus peka terhadap suara masyarakat. Ia khawatir jika tidak memperhatikan suara-suara tersebut, dirinya akan dianggap sebagai pemimpin yang tidak mendengarkan rakyatnya.
“Sebagai pemimpin, saya harus mendengarkan suara rakyat. Jika saya tidak mendengarkan, maka saya akan disalahkan nantinya,” jelas Wali Kota Probolinggo periode 2019-2024 tersebut.
Keputusan Habib Hadi ini juga terkait dengan dinamika politik internal PDI Perjuangan dan strategi PKB dalam Pilkada 2024 mendatang.
Saat ini, PKB justru memilih berkoalisi dengan PKS dan PPP, tanpa melibatkan PDI Perjuangan dalam koalisi yang mengusung calon petahana ini.
Keputusan Habib Hadi ini tentunya menambah bumbu dalam kontestasi Pilkada Kota Probolinggo, yang semakin dinamis dan penuh kejutan. (lai/saw)