Perkuat Pendidikan Karakter, Dikdaya Terapkan Sistem Lima Hari Sekolah di 27 SMPN

370
Ilustrasi kegiatan keagamaan di salah satu sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Probolinggo

Probolinggo (WartaBromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo menerapkan kebijakan lima hari sekolah pada 27 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter. Kebijakan ini diputuskan melalui surat keputusan nomor 420/1028/426.101/2024 yang dikeluarkan pada 1 Juli 2024.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikdaya) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya pengurangan jumlah hari belajar, tetapi sebuah langkah strategis untuk menekankan pentingnya pendidikan karakter di sekolah-sekolah yang terlibat.

“Pendidikan karakter menjadi prioritas utama dalam penerapan lima hari sekolah ini, dengan fokus pada kegiatan yang bernuansa agama seperti sholat berjamaah, pembiasaan doa bersama, serta pelaksanaan sholat Jumat di sekolah,” ujar Dwijoko, Senin (26/8/2024).

Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berbudi pekerti luhur. Salah satu bentuk konkret dari pendidikan karakter ini adalah pembiasaan untuk saling menyapa dengan salam di lingkungan sekolah antara siswa, guru, dan orang tua.

Saat ini, baru 27 dari 74 SMP Negeri di Kabupaten Probolinggo yang telah mengajukan penerapan lima hari sekolah. Namun, Dwijoko optimis bahwa ke depan semua sekolah akan mengikuti langkah ini. Ia juga mengakui adanya tantangan besar, terutama terkait kesiapan kepala sekolah, dewan guru, serta fasilitas pendukung.

Dengan adanya sistem lima hari sekolah, Dikdaya berharap dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan di wilayah tersebut, di mana fokus tidak hanya pada pencapaian akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa.

Siswa di sekolah-sekolah yang telah menerapkan sistem ini dijadwalkan masuk pukul 07.00 pagi dan pulang pukul 15.15 sore, dimulai dengan kegiatan keagamaan sebelum pelajaran dimulai.

“Harapan kami, dengan lebih menekankan pendidikan karakter, siswa-siswa dapat menjadi individu yang lebih baik, disiplin, dan memiliki moral yang kuat,” tutup Dwijoko. (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.