Mayangan (WartaBromo.com) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Probolinggo menggelar aksi protes. Aksi bersamaan dengan pelantikan anggota DPRD Kota Probolinggo di gedung dewan setempat.
Ratusan massa itu sebelumnya berkumpul di Cafe Boston, Jalan Panglima Sudirman. Mereka lalu longmarch ke Jalan Suroyo, dengan tujuan depan gedung DPRD. Namun sebelum sampai, massa sudah dicegat personel Polresta Probolinggo di depan gedung BNI.
Dalam orasinya, Aliansi Mahasiswa Probolinggo ini menuntut DPRD ikut kawal putusan MK. Terkait dengan revisi kilat yang dilakukan DPR RI.
Suasana sempat memanas, lantaran mahasiswa mencoba menerobos barikade polisi. Nyaris terjadi bentrok, namun akhirnya reda karena 15 anggota dprd setempat segera menemui massa.
“Kami menuntut DPRD setempat untuk pro rakyat. Serta mengecam dan menolak hasil rapat panja UU pilkada oleh banleg. atas putusan MK nomor 70. Tentang batas usia pencalonan pilkada. serta menolak hasil rapat banleg lantaran memasukkan kembali pasal inkonstitusional,” teriak korlap aksi, Saiful Dedy, Sabtu (24/8/2024).
Teriakan itu diiringi dengan upaya mendesak polisi untuk mundur. Dengan target, mahasiswa bisa orasi di depan gedung DPRD. Melalui negosiasi, mahasiswa akhirnya mau menunggu anggota dewan yang baru dilantik, turun ke hadapan mereka.
Ada 15 anggota dewan yang baru dilantik, yang menemui mahasiswa ini. Termasuk di antaranya, ketua dan wakil ketua DPRD, Fernanda Zulkarnain dan Abdul Mujib.
“Kami meminta abang-abang anggota dewan ini untuk duduk bersama kami di dalam lingkaran dan melepas jas. Karena ini merupakan sidang rakyat,” teriak korlap aksi.
Anggota dewan yang datang pun segera menuruti permintaan mahasiswa. Melepas jas yang sebelumnya digunakan untuk pelantikan. Termasuk dasi yang juga dikenakan. “Kami menuruti karena memang dari sinilah kami lahir, sebagai wakil rakyat di parlemen,” ujar Wakil Ketua DPRD, Abdul Mujib.
Politisi PKB ini menegaskan, jika pihaknya bakal segera menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pusat. “Sejak dahulu, kami selalu menyampaikan apa yang menjadi pokok pikiran dan suara rekan-rekan mahasiswa ke pusat,” tegasnya. (lai/saw)