Probolinggo (WartaBromo.com) – Masyarakat diimbau untuk lebih aktif melakukan pengawasan partisipatif guna menciptakan Pilkada yang berkualitas. Pengawasan mandiri dianggap lebih efektif dalam mencegah kecurangan Pemilu.
Ahmad Hudri, seorang pemerhati sosial politik di Probolinggo, menekankan pentingnya pengawasan partisipatif oleh masyarakat. Dia mencontohkan Amerika Serikat yang tidak memiliki lembaga pengawasan pemilu resmi, di mana masyarakat secara langsung mengawasi pemilu. Hal ini, menurutnya, mirip dengan pengawasan partisipatif yang dilakukan Bawaslu di Indonesia.
“Pengawasan langsung oleh masyarakat lebih efektif. Namun, di Indonesia, kita tetap memerlukan badan pengawas,” ujar Hudri saat memberikan materi dalam acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dan Launching Pemetaan Kerawanan Pemilu Untuk Tahun 2024, Minggu (18/8/2024).
Ia menambahkan bahwa model pengawasan mandiri seperti di Amerika tidak sepenuhnya bisa diterapkan di Indonesia. “Tetap harus ada badan pengawas yang didukung oleh pengawasan partisipatif. Ini seperti model hybrid karena jumlah personel Bawaslu terbatas,” lanjut mantan ketua KPU Kota Probolinggo itu.
Acara tersebut juga menghadirkan Ahmad Faisol, Ketua Pokja Wartawan Probolinggo, sebagai pemateri. Berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan wartawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Ketua Bawaslu Kabupaten Probolinggo, Yonki Hendriyanto, menyatakan bahwa pemetaan kerawanan ini didasarkan pada evaluasi pemilu sebelumnya. Beberapa isu utama yang menjadi perhatian antara lain netralitas ASN, TNI, Polri, dan perangkat pemerintah hingga ke tingkat bawah. Selain itu, politik uang dan kampanye hitam yang kerap terjadi di Kabupaten Probolinggo juga menjadi fokus utama pengawasan.
Bawaslu juga mengidentifikasi fanatisme pendukung pasangan calon (Paslon) sebagai potensi kerawanan yang perlu diantisipasi. “Meskipun ada beberapa kecamatan yang rawan saat Pemilu, potensi kerawanan bisa meluas ke wilayah lain. Oleh karena itu, seluruh kecamatan perlu mendapat perhatian khusus di Pilkada,” tegas Yonki.
Sebagai langkah antisipasi, Bawaslu Kabupaten Probolinggo mengajak masyarakat untuk berperan serta dalam pengawasan pemilu. Dengan keterbatasan sumber daya manusia yang ada, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung pengawasan pemilu yang adil dan bersih.
Organisasi mahasiswa dan kepemudaan diundang dalam kegiatan ini karena dianggap sebagai ujung tombak yang memiliki ideologi kuat dan teruji. Diharapkan dengan keterlibatan berbagai elemen masyarakat, potensi kerawanan dapat diminimalisir sehingga Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo dapat berjalan dengan aman dan damai. (saw)