Kejayan (WartaBromo.com) – Kemarau panjang yang melanda sejuklah wilayah Kabupaten Pasuruan selama beberapa bulan terakhir telah menyebabkan kekeringan parah di lahan pertanian. Dampaknya, puluhan hektar sawah dan ladang jagung terancam gagal panen, merugikan para petani hingga jutaan rupiah.
Di Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Kejayan, kekeringan yang melanda lahan jagung menyebabkan tanaman mengering dan tidak dapat tumbuh optimal. Menurut salah seorang petani, Ali, sebagian besar tanaman jagung di desanya tidak menghasilkan buah yang layak.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tanah terlalu kering. Buah jagung yang dihasilkan kecil, bahkan banyak pohon yang tidak berbuah sama sekali karena kekurangan air,” ujar Ali, Jumat (16/8/2024).
Kondisi ini, lanjut Ali, bukan pertama kali terjadi. Setiap musim kemarau, para petani di daerah tersebut harus menanggung kerugian besar karena tanaman mereka rusak.
Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk menanam jagung tidak sedikit, mencapai jutaan hingga belasan juta rupiah, tergantung luas lahan yang dimiliki.
M. Muchlis, petani lainnya, menambahkan bahwa dalam setahun mereka hanya bisa panen sekali, itupun hanya saat musim penghujan.
“Kami sangat bergantung pada musim hujan. Kalau kemarau panjang seperti ini, kami benar-benar kesulitan,” ungkapnya.
Kekeringan di Desa Kedung Pengaron juga terjadi di beberapa desa lainnya di Kecamatan Kejayan. Para petani berharap agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap kondisi mereka, terutama dalam mengatasi masalah kekeringan yang berulang setiap tahun.
“Kami berharap ada solusi dari pemerintah, seperti pembangunan irigasi yang lebih baik atau bantuan lain agar kami tidak terus menerus mengalami kerugian seperti ini,” harap Muchlis.
Kondisi lahan yang terus mengering dan minimnya hasil panen ini telah menjadi masalah serius bagi para petani di Pasuruan. Mereka berharap, dengan perhatian yang lebih dari pemerintah, kondisi ini bisa segera teratasi sehingga para petani tidak terus-menerus merugi. (don)