Mengungkap Potensi Bahaya, BMKG Temukan Sesar Aktif di Probolinggo

151

Probolinggo (Wartabromo.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo menyurvei area sesar aktif di perbatasan antara Probolinggo dan Situbondo dengan menggunakan metode pemantauan darat dan udara. Memetakan potensi bencana gempa bumi di wilayah tersebut.

Salah satu lokasi yang dipilih yakni di area Desa Condong, Kecamatan Gading pada Senin (12/2024). Survei ini dipimpin langsung oleh Plh. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono dengan melibatkan berbagai pihak.

Menurut Rahmat, data yang diperoleh dari survei ini sangat penting untuk mengetahui keberadaan jalur sesar aktif di Probolinggo dengan presisi. Survei lapangan ini akan berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024 di Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, dan Situbondo.

Baca Juga :   Doa untuk Korban Tsunami dan Gempa Sulteng oleh Tokoh Lintas Agama Kota Probolinggo

“Data ini akan digunakan untuk memberikan informasi mengenai keberadaan sesar Probolinggo dan dampaknya, serta sebagai rekomendasi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah pemerintah daerah setempat,” jelasnya.

Tahapan survei meliputi survei pendahuluan, akuisisi data lidar, geologi permukaan, geofisika, dan paleoseismologi (trenching). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana gempa bumi di wilayah tersebut.

BMKG mencatat bahwa gempa di Situbondo pada 2007 dan di Paiton, Probolinggo pada 2022 menunjukkan aktivitas sesar di wilayah ini. “Survei dan sosialisasi ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana alam,” ujar Rahmat.

Asisten 1 Pemkab Probolinggo, Santiyono, menekankan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung upaya mitigasi dengan mempersiapkan sarana, prasarana, dan personel yang diperlukan. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik,” ujarnya.

Baca Juga :   Totto’an Dereh, Tradisi Membawa Perdamaian

Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menyatakan bahwa hasil survei ini akan dijadikan rekomendasi dalam mitigasi bencana gempa bumi di wilayah tersebut.

“Kami akan menunggu rekomendasi dari BMKG untuk penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Pihak-pihak yang terlibat dalam survei ddi antaranta BMKG Pasuruan, Malang, dan Nganjuk, BRIN, dan Badan Geologi. Serta sejumlah perguruan tinggi seperti UGM, ITB, UPN Veteran Yogyakarta, ITNY, dan STMKG. Pendanaan penuh dari World Bank melalui program IDRIP memfasilitasi kegiatan ini. (saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.