Pasuruan (WartaBromo.com) – Gerak jalan adalah aktivitas fisik yang menyehatkan. Manfaatnya banyak dan sudah melalui sejarah panjang di Indonesia.
Kegiatan ini biasanya dilakukan secara berkelompok dengan barisan yang teratur dan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan.
Pada masa sekarang, gerak jalan sering diadakan sebagai bagian dari perayaan HUT RI pada bulan Agustus. Namun, tradisi ini ternyata sudah ada sejak tahun 1955-1958. Simak sejarah gerak jalan yuk!
Sejarah Awal Gerak Jalan
Pada periode awal, gerak jalan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari pemuda hingga para veteran. Semua kalangan, baik pelajar, PNS, pegawai swasta, maupun masyarakat umum turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Kala itu, gerak jalan diadakan untuk mengenang peristiwa penting di sektor selatan Sungai Brantas, yang dikenal dengan Batalyon Tjipto dan Abdullah. Rute yang dilalui pun cukup menantang, yakni dari Pandaan menuju Surabaya.
Tradisi ini kemudian dilanjutkan pada tahun 1959-1964. Rutenya berbeda, yakni dari Mojokerto menuju Surabaya, sebagai penghormatan terhadap sektor barat yang dipertahankan oleh Batalyon Laskar Hisbullah, Tentara Pelajar, Polisti Istimewa, dan beberapa pasukan lainnya.
Saat ini, pertahanan sektor barat dikenang melalui Monumen Mayangkara di Wonokromo.
Keberlanjutan Gerak Jalan
Namun, perjalanan gerak jalan tak selalu mulus. Pada tahun 1965-1967, kegiatan ini terhenti akibat gejolak politik yang ditandai dengan gerakan G30SPKI.
Setelah itu, pada 1968-1973, kegiatan ini kembali dihidupkan oleh KONI Jawa Timur. Pada 1974-1997, dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Meski sempat dihentikan lagi pada periode 1998-2005 karena kondisi ekonomi dan politik yang tidak stabil, gerak jalan Mojokerto-Surabaya kembali diadakan sejak tahun 2006 hingga sekarang. Kini, Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Timur bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
Gerak jalan ini tidak hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perlombaan gerak jalan kini masih terus dilaksanakan di beberapa daerah Indonesia untuk memeriahkan 17 Agustus. (trf/jun)