Pasuruan (WartaBromo.com) – Berbagai bangunan peninggalan Belanda di Pasuruan selalu menjadi ikon kebanggaan sejarah. Bangunan-bangunan ini pun beberapa diantaranya masih digunakan sampai sekarang.
Dilansir dari berbagai sumber, pada zaman kolonial Belanda, Pasuruan adalah daerah pusat dari industri gula terbesar di Nusantara. Banyak orang Eropa dan Tionghoa yang bermukim di sini.
Nah, penasaran dengan bangunan peninggalan Belanda di Pasuruan? Simak ini!
1. Gedung Harmonie
Gedung Harmonie, yang sebelumnya dikenal sebagai Societet Harmonie, terletak di Jl. Pahlawan No.21, Pekuncen, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan. Dibangun pada tahun 1858, gedung ini masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Pada era kolonial, Gedung Harmonie menjadi tempat dansa bagi orang-orang Eropa. Selain itu, gedung ini juga dimanfaatkan sebagai tempat bermain kartu, biliar, teater, dan penginapan. Hingga kini, jejak-jejak penginapan berupa bilik-bilik kamar masih tersisa di dalamnya.
2. Kompleks P3GI
P3GI, atau Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, adalah lembaga penelitian pergulaan di Indonesia. Penelitian gula dipusatkan di sini karena Pasuruan pernah berjaya dalam industri gula di Nusantara. P3GI memiliki bangunan dengan arsitektur yang sangat menarik.
Salah satu bangunan yang paling unik adalah bangunan dengan atap segitiga dan Gedung H. Ketika mengunjungi P3GI, Bolo bisa melihat peralatan pabrik gula zaman Belanda. P3GI berlokasi di Jl. Pahlawan No.25, Pekuncen, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
3. Rumah Singa
Rumah Singa, atau Omah Singo, merupakan bangunan kolonial elit milik keluarga Tionghoa dengan marga Han dan Kwek. Pemilik Rumah Singa adalah seorang pengusaha yang disegani sejak zaman kolonial Belanda karena memiliki aset pabrik gula di Pasuruan.
Bangunan ini dinamakan Rumah Singa atau Omah Singo karena terdapat patung singa di depan paviliumnya.
Patung singa tersebut mirip dengan ornamen-ornamen yang ada di Yunani, Eropa. Rumah Singa berlokasi di Jalan Hasanudin No.13, Karanganyar, Kec. Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.
4. Gereja St. Antonius Padova
Gereja St. Antonius Padova adalah gereja terbesar di Kota Pasuruan. Gereja ini beralamat di Jalan Balaikota No.1, Kandangsapi, Kec. Panggungrejo, Kota Pasuruan.
Menurut data cagar budaya Kemdikbud, bangunan gereja ini telah ada sejak tahun 1800-an. Gereja St. Antonius Padova dibangun atas sumbangan Alexander Manuel Anthonijs, seorang Belanda yang bekerja di P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula di Indonesia).
Arsitekturnya bergaya neo-gotik ala kastil kerajaan di Eropa, namun tanpa menara seperti gereja-gereja katolik lainnya. (trk/jun)