Probolinggo (WartaBromo.com) – Kota Probolinggo, yang dikenal dengan julukan Kota Mangga, mencatat inflasi sebesar 0,06% pada Juli 2024. Faktor utama yang mempengaruhi adalah kenaikan biaya pendidikan di awal tahun ajaran baru.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Febrina, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Febrina menyatakan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Probolinggo mengalami inflasi bulanan sebesar 0,06% (mtm) pada Juli 2024, setelah sebelumnya mencatat deflasi sebesar -0,24% (mtm) pada bulan Juni.
“Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 2,33% (yoy) dan 1,21% (ytd), yang masih dalam rentang sasaran inflasi yang terkendali,” ucap Febrina dikutip dari Bisnis, Senin (5/8/2024).
Penyumbang utama inflasi ini adalah kelompok pendidikan, dengan kontribusi 0,04% (mtm). Kenaikan biaya pendidikan, terutama pada jenjang taman kanak-kanak, terjadi seiring dimulainya tahun ajaran baru.
Selain itu, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai rawit, beras, emas perhiasan, dan kopi bubuk, masing-masing menyumbang 0,13%, 0,10%, 0,03%, dan 0,03% (mtm).
Di sisi lain, deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kontribusi -0,02% (mtm) membantu menahan laju inflasi. Komoditas yang mengalami penurunan harga termasuk bawang merah, tomat, cabai merah, daging ayam ras, dan kol putih/kubis, masing-masing menyumbang deflasi sebesar -0,09%, -0,06%, -0,04%, -0,04%, dan -0,02% (mtm).
Inflasi Kota Probolinggo tetap terkendali berkat upaya kolaboratif dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang melibatkan berbagai program untuk menjaga stabilitas harga.
Program seperti pembukaan warung TPID yang menjual bahan pangan pokok dengan harga terjangkau, distribusi pupuk subsidi, dan penyelenggaraan pasar murah setiap minggu, telah berperan penting dalam pengendalian inflasi.
“Warung TPID akan terus beroperasi untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok dan mengendalikan inflasi,” tegas Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (DKUMP) Kota Probolinggo, Fitriawati secara terpisah.
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, memuji upaya TPID dalam menjaga stabilitas harga pangan. Menilai bahwa inflasi yang terkendali di Probolinggo mencerminkan keberhasilan strategi pengendalian inflasi di wilayah sekitarnya.
“Disamping itu, kepedulian Kemendagri pada inflasi semakin memperkuat pengendalian inflasi dari pusat sampai dengan daerah,” ujarnya. (saw)