Probolinggo (WartaBromo.com) – Tahun ajaran baru selalu identik dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Namun, kegiatan ini sering kali diwarnai dengan praktik perundungan (bullying), termasuk di Kota Probolinggo.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, menegaskan bahwa perundungan tidak boleh lagi terjadi.
“Saya tegaskan bahwa tidak ada lagi di Probolinggo ini, apa yang dinamakan perundungan, tidak ada lagi kekerasan,” kata Nurkholis dengan tegas, Selasa (26/7/2024).
Beliau juga menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan MPLS bebas dari perundungan dan kekerasan. Serta mengajak semua pihak, termasuk siswa, tenaga pendidik, dan orang tua, untuk menjadikan MPLS sebagai ajang yang ramah bagi peserta didik.
“Sehingga ketika itu terjadi, sesuai komitmen kepala sekolah dan juga guru-guru, akan ditindak tegas bahkan sampai sanksi dikeluarkan, dengan ada tahapannya,” ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Siti Romlah, komitmen itu diwujudkan dalam apel pembukaan MPLS di SMP Negeri 10 Kota Probolinggo, Senin (15/7) pagi. Diikuti oleh seluruh peserta didik dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP se-Kota Probolinggo.
Pada acara tersebut, dilakukan penandatanganan deklarasi “MPLS Cetar Perkasa Penter Ben Alim” oleh peserta didik, orang tua, dan Pemerintah Kota Probolinggo.
Tema ini menekankan pencegahan dan penanganan perundungan serta kekerasan di satuan pendidikan dengan pendidikan karakter yang berkolaborasi dengan pesantren dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Untuk pendidikan karakter, penguatannya di MPLS ini anak-anak diwajibkan menghafal dan memahami makna dari pendidikan karakter, khususnya akhlak mulia,” jelas Siti Romlah.
Di sela-sela kegiatan MPLS, Elsyifa, siswa kelas VII-e dari SMP 10, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali bersekolah dan bertemu teman-teman baru.
Siswi yang berasal dari SD Sukabumi IV itu berharap MPLS dapat membantunya menambah wawasan dan mengenal lingkungan baru.
“Saya berharap bisa memperbanyak wawasan, berteman dengan lebih banyak orang, serta menambah berbagai pengalaman melalui MPLS nanti,” kata Elsyifa, yang bercita-cita menjadi desainer grafis. (saw)