‘Perempuan di atas Kertas yang Melengkung’ Bawa Gadis asal Beji Pasuruan ke Ajang Pameran Terbesar di Jepang

5833

Beji (WartaBromo.com) – Lukisan Drowing karya Alif Sukma Muclisin, perempuan berbakat dari Dusun Gondanglegi, Desa Cangkring Malang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, berhasil mendunia.

Karyanya yang diberi judul “Perempuan Di Atas Kertas Yang Melengkung” masuk 3 besar dalam Furukawa Art Award 2024, sebuah ajang pameran seni terbesar di Jepang yang diselenggarakan oleh Furukawa Art Museum. Tujuannya tak lain mengajak generasi muda di dunia untuk terjun kedalam panggung komersial seni dunia.

Saat dihubungi via telepon pada Senin (24/6/2024) pagi, Sukma bercerita seputar awal keikutsertaan dirinya dalam lomba tersebut. Termasuk cerita di balik sosok tiga orang perempuan yang ada dalam goresan tangannya.

Ia pertama kali mendapat info lomba dari Missao Coorporate, sebuah perusahaan seni milik orang Jepang yang memulai start-up nya di Indonesia. Dari informasi tersebut ia menjadi pendaftar terakhir di setiap negara yang mengirimkan karyanya.

“Berdasarkan informasi dari Missao saya coba buat apply form ke Jepang. Ternyata satu negara dibatasi tiga pendaftar. Alhamdulillah saya pendaftar terakhir. Dua orang lainnya dari Tarakan dan Badung,” ungkapnya.

Setelah mengirimkan karyanya dan masuk meja penjurian, ternyata karya Sukma lolos 30 besar. Ia pun harus menjalani sesi wawancara dengan para juri, dan kembali, ia sukses melahap apapun pertanyaan yang dilontarkan kepadanya meski sempat terkendala bahasa.

“Sempat deg-degan karena jurinya Takashi Murakami. Sangat terkenal dan dikenal para artis dunia maupun para seniman di dunia. Sempat juga terkendala bahasa, karena penjelasan saya versi bahasa inggris ada perbedaan pengertian,” singkatnya.

Sepertinya Dewi Fortuna tengah memayungi Sukma. Ia berhasil masuk 5 besar sehingga wajib mengirimkan karya aslinya ke Jepang. Untuk mengirimkannya, Sukma tak bisa sendirian. Melainkan harus dibantu oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pasuruan. Sebab lukisannya harus difumigasi agar tidak mudah menjamur selama perjalanan jauh.

“Karena untuk pengiriman karya perlu melakukan fumigasi atau penyemprotan. Dan itu bisanya oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, dan syukurnya semuanya berjalan lancar,” imbuhnya.

Gadis yang juga seorang Terapis Seni itu mengirimkan karyanya ke Negeri Sakura, dan tepatnya pada tanggal 21 Juni lalu, karyanya diumumkan dalam daftar 3 besar, sehingga berhak untuk memamerkan master piece nya sekaligus ikut dalam lelang.

“Sampai sekarang sih on going, jadi perlombaan masih berlangsung. Saya gak tau dapat juara apa tidak, karena nanti diambil winner and runner saja. Tapi mudah-mudahan menang,” terangnya.

Ditanya soal lukisannya, Sukma menuturkan bahwa ada tiga orang tokoh Indonesia yang ia lukis. Diantaranya RA. Kartini; Mbak Yu Sri, seorang perempuan yang mengikuti suaminya ke Thailand demi memerdekan negaranya; serta Sarinah yang tak lain adalah Pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil.

Selain tokoh yang ada di dalam lukisan, hal menarik yang ada di lukisan Sukma adalah media kertas lukis yang berkerut. Ia mengaku sengaja memberi asam pada kertas tebal tersebut hingga berkerut. Sebab ia meyakini hal yang sama pada setiap manusia akan sebuah kerutan.

“Mau dioperasi plastik atau diapain, kalau sudah usia, pasti yang namanya kerutan akan terjadi. Ditolak atau diterima pasti akan kita alami. Seperti itulah yang menjadi cara saya dalam menyampaikan pesan di dalam lukisan drowing ini,” tutupnya. (mil/yog)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.