Probolinggo (WartaBromo.com) – KH Fahmi Abdul Haq Zaini atau yang akrab disapa Lora Fahmi, siap maju dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Probolinggo dengan membawa tagline “Probolinggo Berbenah”
Tagline ini bukan sekadar slogan, tetapi mencerminkan visi dan komitmen Ra Fahmi untuk menghadirkan perubahan signifikan di daerah tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Ra Fahmi menjelaskan alasan di balik pemilihan tagline tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Namun, potensi tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan.
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Probolinggo masih berada di peringkat 5 besar daerah miskin di Jawa Timur, dengan sekitar 17,19 persen dari penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan.
Di sektor pendidikan, Kabupaten Probolinggo menghadapi tantangan serius. Rata-rata lama sekolah hanya 6,13 tahun, menunjukkan bahwa banyak penduduk yang hanya menyelesaikan pendidikan setingkat SD/MI. Harapan lama sekolah mencapai 12,58 tahun, namun masih banyak anak usia sekolah yang tidak bersekolah, menjadikan Kabupaten Probolinggo berada di urutan ke-33 di Jawa Timur dalam hal ini.
Masalah kesehatan juga menjadi perhatian. Dimana angka stunting di Kabupaten Probolinggo mencapai 35,4 persen pada tahun 2023, artinya satu dari tiga balita mengalami stunting. Meskipun ada penurunan prevalensi stunting dari tahun 2020 hingga 2024, perlunya intervensi yang lebih efektif untuk mencapai target nasional sebesar 14 persen.
Dalam pernyataannya, Ra Fahmi menekankan bahwa “Probolinggo Berbenah” bukan hanya slogan, tetapi sebuah komitmen nyata untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.
“Kami mengambil langkah progresif, bertekad membangun Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang modern, inklusif, dan berkelanjutan,” katanya dalam bincang santai di posko Probolinggo Berbenah, Jumat (21/6/2024) malam
Ra Fahmi juga mengajak seluruh warga Kabupaten Probolinggo untuk bersatu dalam mewujudkan visi tersebut. “Mari kita jadikan Probolinggo sebagai teladan bagi daerah lain, tempat di mana mimpi-mimpi bisa menjadi kenyataan, dan setiap langkah membawa kita lebih dekat pada impian bersama,” ajak ia.
Mimpi-mimpi tersebut dapat diwujudkan melalui pemerintahan yang bersih bebas kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Praktek tersebut dipastikan tidak akan membawa kemaslahatan bagi rakyat. Apalagi Kabupaten Probolinggo pernah terguncang dengan adanya OTT KPK terkait kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah.
“Semua sudah tahu. Nanti kita bersih-bersih,” tandas putra kedua KH Abdul Haq Zaini, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton.
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, Ra Fahmi optimis mampu menghadapi tantangan dan membawa Kabupaten Probolinggo menuju perubahan yang lebih baik pada Pilkada 2024 mendatang. (saw)