Probolinggo (WartaBromo.com) – Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban di Kota Probolinggo belum menunjukkan tanda-tanda menggeliat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, turun langsung memastikan bahwa seluruh hewan kurban yang dijual kepada masyarakat memenuhi standar Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).
Dalam rangkaian inspeksinya, Nurkholis mengunjungi sejumlah lokasi penjualan hewan kurban. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatullah di Jalan Porong, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Di tempat ini tersedia 42 ekor kambing dan 5 ekor sapi dengan harga yang bervariasi.
Cahyo Wicaksono, Humas Ponpes Hidayatullah, menjelaskan kondisi ternak yang dijual kepada Nurkholis. Ia menyebut jumlah pembeli tahun ini cenderung berkurang dibandingkan tahun lalu.
“Biasanya H-7 Idul Adha sudah mulai ramai. Harga hewan kurban masih stabil, tergantung jenis hewan yang dipilih konsumen. Banyak yang mencari kambing seharga 4 jutaan, tetapi domba lebih banyak diminati,” ujar Cahyo.
Lokasi berikutnya yang dikunjungi adalah lapak milik Syaiful di Jalan Mastrip, di mana ditemukan seekor domba dengan kondisi mata sakit. Hewan itu lantas diobati oleh tim veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP).
Kemudian, Nurkholis melanjutkan ke lapak penjual sapi milik Wahyuda di Jalan Cokroaminoto, gang Wijaya. Di sini, 16 ekor sapi telah terjual dengan harga sekitar Rp 20 juta per ekor. Wahyuda memastikan sapinya sehat, karena diberi makan ampas tahu dari pabrik miliknya.
Selanjutnya, Nurkholis mengunjungi lapak milik Rofi di Jalan Priksan, Kelurahan Kebonsari Kulon. Rofi, yang telah berjualan hewan kurban selama 8 tahun, melaporkan bahwa ia telah menjual 45 ekor domba dan 2 ekor sapi. Ia optimis jumlah penjualan akan bertambah menjelang Idul Adha.
Terakhir, Nurkholis mengunjungi lapak di Kelurahan Mayangan, milik Toriq, yang menjual 36 ekor domba dan 19 ekor sapi. Di sini, Nurkholis menyampaikan himbauan kepada para pedagang untuk menjual hewan kurban yang sehat.
Tahun ini terdapat sekitar 73 lapak penjualan hewan kurban di Kota Probolinggo. Jumlah itu, sedikit berkurang dari tahun lalu yang berjumlah 78 lapak.
“Dari hasil inspeksi di lima lokasi penjualan hewan kurban, kondisinya aman, sehat, utuh, dan halal serta memenuhi ketentuan sebagai hewan kurban. Inspeksi ini dilakukan untuk memastikan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam membeli hewan kurban,” ujar Nurkholis, Jumat (14/6/2024)..
Sementara itu, Kepala DKPPP Aries Santoso menjelaskan bahwa Tim Kesmavet terdiri dari 8 orang, yakni 6 dokter hewan dan 2 tenaga medis. Mereka berkeliling memantau seluruh lapak penjualan hewan kurban sejak H-7 Idul Adha hingga hari H, termasuk memantau proses penyembelihan di Rumah Potong Hewan.
“Selain memantau lapak hewan kurban di kota, kami juga memantau hewan yang masuk dan keluar dari kota. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa hewan yang masuk dalam kondisi sehat dan layak,,” tutup Aries.
Hewan-hewan tersebut dilengkapi dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh Pejabat Otoritas Veteriner (POV), sebagai persyaratan lalu lintas hewan antar daerah. (saw)