Pasuruan (WartaBromo.com) – Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, melakukan inspeksi langsung ke beberapa lapak penjualan hewan kurban. Memastikan hewan-hewan tersebut bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
Kunjungan Andriyanto meliputi Lapak Penjualan Hewan Qurban Sapi dan Kambing milik H. Munir di Desa Cobanjoyo, Kecamatan Kejayan, serta salah satu lapak di Kecamatan Gondangwetan.
Di sana, ia mengecek kondisi hewan kurban dan menyerahkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) kepada pemilik lapak.
“Semua hewan kurban di Kabupaten Pasuruan dalam kondisi sehat dan siap disembelih,” tegas Andriyanto pada Jumat (14/6/2024).
Ia menyatakan bahwa sapi-sapi di Kabupaten Pasuruan bebas dari PMK dan LSD berkat upaya vaksinasi yang intensif dan kesadaran peternak dalam menjaga kesehatan ternak mereka.
“Mudah-mudahan PMK dan LSD sudah berlalu karena peternak sapi sudah paham betul bagaimana merawat ternak mereka agar tidak terserang,” lanjutnya.
Sebelumnya, tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) melakukan inspeksi di berbagai kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Inspeksi terakhir dilakukan di Kecamatan Beji dan Pandaan dua hari lalu. Hasilnya, tim menemukan satu ekor kambing di Kecamatan Pandaan yang mengalami iritasi mata akibat debu.
“Kami langsung melakukan tindakan dengan memberikan obat mata dan vitamin pada hewan tersebut,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah, Sabtu (15/6/2024).
Sebelumnya, DPKH juga telah melakukan inspeksi di 4 kecamatan lainnya yaitu Bangil, Gempol, Grati, dan Gondangwetan. Dalam inspeksi tersebut, tim menemukan seekor kambing di Kecamatan Grati yang menderita penyakit kutu kulit pada bagian telinga.
Upaya memastikan kesehatan hewan kurban akan terus dilakukan hingga H-1 Idul Adha, 17 Juni 2024. Petugas peternakan dan kesehatan hewan disebar ke seluruh kecamatan untuk memeriksa hewan kurban di lapak-lapak penjualan, pasar hewan, dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
“Semua hewan kurban di Kabupaten Pasuruan aman dan siap untuk dikurbankan,” tutup Alfiyah. (don/saw)