Pemkot Pasuruan Waspadai Balita Stunting Baru

55

Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemkot terus memelototi kasus stunting di Kota Pasuruan. Apalagi tahun ini kasus stunting ditarget turun hingga lima persen.

Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo mengatakan, angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan pada tahun 2023 tercatat mengalami penurunan.

Tahun 2022, prevalensi stunting di Kota Pasuruan berada di angka 21,1%. Sementara tahun 2023, prevalensi stunting berada di angka 11,7%.

“Angka 11,7 persen di 2023 jangan membuat kita terlalu bereuforia. Kita harus antisipasi munculnya balita stunting baru. Jangan sampai balita lama yang stunting sudah lulus, malah nambah ada yang baru,” ujar Adi pada Selasa (11/06/2024) pagi.

Program Grebek Stunting akan terus dilanjutkan tahun ini karena dinilai memberikan dampak signifikan dalam menekan prevalensi stunting.

Penanaganan stunting, kata Adi, perlu kolaborasi yang kuat antar perangkat daerah. Artinya penanganan stunting menjadi tidak melulu urusan dinas kesehatan.

Ada dinas pertanian dan ketahanan pangan, dinas perikanan, dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan keluarga berencana, juga terlibat dalam grebek stunting.

Adi menyebut, stunting tidak sebatas kekurangan gizi, namun ada faktor lain yang memengaruhi seperti faktor sosial budaya. Misalnya, menurut Adi, kelurahan dengan level kemiskinan tinggi berbanding lurus dengan level stunting yang juga tinggi.

“Karena beririsan dengan sistem sanitasi, kebersihan lingkungan, dan sebagainya,” imbuh Adi.

Adi juga mendorong pendataan, validasi, dan verifikasi balita stunting di tingkat kelurahan harus akurat.

“Jangan sampai ada kasus balita yang seharusnya masuk kategori stunting malah tidak terdata,” pungkas Adi. (tof/**)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.