Lumajang (WartaBromo.com) – Jelang Idul Adha, tangan Abdul Halim (49) tak berhenti bekerja. Warga Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang ini, sedang kebanjiran order membuat panggangan sate.
Sekilas tidak ada yang istimewa, hanya panggangan sate. Namun siapa sangka, panggangan sate dengan desain yang rapi ini, bukan dibuat dari barang baru. Melainkan memanfaatkan limbah elektronik.
Ya, Halim membuatnya dari aneka limbah elektronik yang mengandung plat aluminium dan baja ringan.
“Biasanya pakai aluminium dari kulkas bekas, rumah CPU komputer dan lain sebagainya. Termasuk bahan galvalum sisa bangunan,” jelasnya, Selasa (11/06/2024).
Panggangan sate yang dijual Halim pun termasuk ekonomis dan ramah di kantong. Untuk 1 unit alat pemanggang sate tersebut dijualnya dengan harga bervariasi mulai dari Rp13.000 hingga Rp15.000 tergantung jenis bahan yang digunakan.
Untuk panggangan berbahan galvalum, halim mematok harga Rp13.000. Sedangkan dari plat komputer Rp15.000.
“Perbedaan kualitas bahan baku yang digunakan, walau berasal dari limbah elektronik, kekuatan antara galvalum dan plat bekas CPU, lebih bagus bekas limbah CPU,” ujarnya.
Momen Idul Adha kali ini pun menjadi berkah tersendiri bagi Halim. Permintaan panggangan sate, meningkat drastis dari biasanya. “Sampai kehabisan stok,” tandasnya.
Dengan keahlian yang dimiliki, serta alat sederhana seperti alat pelubang, tang, palu dan gunting plat besi, limbah elektronik tadi disulap menjadi panggangan sate yang bernilai ekonomis.
“Permintaan tidak terbatas, yang penting saya kerjakan sedapatnya bahan,” kata dia.
Dalam sepekan Halim mampu mengerjakan pesanan hingga 3 kodi. “Target saya minimal satu minggu mengerjakan 3 kodi atau 60 buah,” katanya.
Meskipun tak mencapai ratusan, namun pesanan alat pemanggang sate yang datang cukup menggerakkan ritme usahanya sebagai perajin besi. Mengingat proses pengerjaan dikerjakannya seorang diri. (lai/saw)