Probolinggo (WartaBromo.com) – Kabupaten Probolinggo kini mengalami pancaroba menuju musim kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo meningkatkan intensitas pemantauan di 5 lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Lima kecamatan yang menjadi atensi BPBD adalah Kecamatan Tiris, Kecamatan Tegalsiwalan, Kecamatan Wonomerto, Kecamatan Tongas, dan Kecamatan Lumbang.
Tahun lalu, wilayah-wilayah ini sering membutuhkan distribusi air bersih selama musim kemarau. Distribusi air bersih dilakukan beberapa kali sesuai kebutuhan masyarakat.
“Berdasarkan data, ada lima kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan dan terus kami waspadai serta pantau,” kata M. Zubaidulloh, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo.
Ia menyatakan bahwa pemantauan ini adalah bagian dari upaya mitigasi risiko bencana. Langkah ini berdasarkan hasil pemetaan dan asesmen bencana yang dilakukan pada tahun sebelumnya, yang menjadi acuan BPBD dalam mengambil tindakan.
“Wilayah yang telah kami identifikasi merupakan hasil pendataan tahun lalu dan masih menjadi acuan untuk mitigasi tahun ini,” jelas Cak Dulloh, panggilannya.
Biasanya krisis air bersih karena dampak musim kemarau, mulai terasa dari bulan Agustus. Krisis air bersih bisa berlangsung hingga akhir tahun atau jelang musim hujan.
Jika sebelum masa itu terjadi krisis air bersih, maka akibat gangguan pada sistem pipanisasi. Bukan karena bencana alam atau penurunan debit air bersih.
Seperti yang dirasakan oleh warga Desa Wangkal dan Gading Wetan, Kecamatan Gading beberapa waktu lalu.
“BPBD tetap melayani permintaan air bersih jika terjadi gangguan penyaluran, meski itu bukan bencana alam,” pungkas Dulloh. (saw)