Probolinggo (WartaBromo.com) – Tiga tersangka yang merudapaksa siswi SMP Kota Probolinggo telah ditangkap. Salah satu pelaku beralasan jika aksi itu spontanitas.
Salah satu tersangka, Sahrul Nuril Anwar (20), menuturkan jika awalnya mereka hendak memancing di sumber mata air Ardi atau Mutiara di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Ia dan keduanya temannya hendak menyalurkan hobinya.
Dalam perjalanan mereka bertemu dengan korban dan teman lelakinya. Mereka pun bertanya apa yang dilakukan keduanya di kawasan wisata air itu. Mengingat hari sudah malam.
Namun, teman nona X memberi jawaban yang tak enak didengar. Bukan dijawab baik-baik, malah dibalas dengan nada tinggi. Niat mancing pun sirna.
“Pas tak samperin saya tanyakan apa yang mau dilakuin di sini (Wisata Sumber Mata Air Mutiara). Tapi yang laki-laki (pacar korban) malah nyolot,” tutur Sahrul di Mapolres Probolinggo.
Jawaban kasar itu, membuat Sahrul naik pitam. Ia lantas mengeluarkan celurit yang dibawanya. Senjata itu dipakai untuk menakuti insan beda jenis kelamin tersebut.
Gertakan itu, membuat teman lelaki nona X lari ketakutan. Kondisi itu dijadikan kesempatan oleh para pelaku merudapaksa korban secara brutal. Mengingat nona X sempat melawan.
“Yang pertama saya (memerkosa korban), lalu teman saya (pelaku yang masih berumur 14 tahun) dan yang terakhir itu Fendi. Korban sempat lari, tapi jatuh, makanya sampek luka-luka,” ungkap Sahrul.
Diwartakan sebelumnya, seorang siswi SMP di Kota Probolinggo dirudapaksa secara bergiliran. Perbuatan asusila itu terjadi pada Kamis (30/5) sekitar pukul 19.30 WIB dibawah ancaman celurit.
Ketiga pelaku adalah Sahrul Nuril Anwar (20), Fendi Kurniawan (20) dan WMM (14) yang masih berstatus pelajar SMP. Ketiganya diketahui berasal dari Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.
“Kejadian ini membuat trauma kepada korban, namun petugas kami dari Unit PPA terus melakukan pendampingan,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Didik Riyanto. (lai/saw)