Gus Haris: Peringatan Hari Lahir Pancasila Jadi Titik Tolak Probolinggo Keluar dari Kemiskinan

75

Probolinggo (WartaBromo.com) – Dr. Muhammad Haris, yang akrab disapa Gus Haris, menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila pada hari ini, diharapkan menjadi titik tolak untuk keluar dari kemiskinan.

Gus Haris, yang akan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Probolinggo, menyatakan bahwa Kabupaten Probolinggo menjadi kabupaten termiskin di Jawa Timur (Jatim), jika tidak termasuk wilayah Madura.

“Kita sama-sama tahu sekarang ada dalam kondisi yang memprihatinkan. Andaikan tanpa Madura, Kabupaten Probolinggo adalah yang termiskin di Jawa Timur,” ujarnya, Sabtu (1/6/2024).

Momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, menurut Gus Haris, seyogyanya menjadi titik tolak bagi seluruh elemen masyarakat Probolinggo untuk lepas dari garis kemiskinan. Semangat dan pengamalan Pancasila, bakal meningkatkan kesejahteraan di Kabupaten Probolinggo.

Baca Juga :   37.740 Warga Probolinggo Miskin Ekstrem

Lebih lanjut, Gus Haris menegaskan bahwa membangun Kabupaten Probolinggo tanpa adanya kebersamaan tidak akan ada artinya. Oleh karena itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi.

“Kami menginginkan Pilkada 2024 ini berjalan demokratis. Tetapi juga jangan sampai saling membenturkan satu dengan yang lain. Sebab, biasanya luka yang diakibatkan dari pertarungan Pilkada sembuhnya lama,” harapnya.

Kabupaten Probolinggo bersama empat daerah lain ada di posisi lima terbawah atau termiskin. Posisi pertama ditempati Kabupaten Sampang, diikuti oleh Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Tuban.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun lalu, 17,19 persen penduduk daerah ini hidup di bawah garis kemiskinan. BPS mencatat sebanyak 205,02 ribu jiwa penduduk Kabupaten Probolinggo berada di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan sebesar Rp 514.274 per kapita per bulan.

Baca Juga :   Polisi Turunkan Penumpang di Atap Jip Bromo hingga Nelayan di Kota Pasuruan Wadul Dewan | Koran Online 8 Jul

Namun, tingginya persentase penduduk miskin tersebut disebut sebagai anomali jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran terbuka serta kontribusi sektor ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (aly/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.