Laporan: Akhmad Romadoni, Pasuruan
Di balik keharuman aroma parfum yang memikat, tersirat dedikasi dan kerja keras seorang peracik parfum. Sosok di balik ramuan wewangian ini, sering kali adalah wanita yang penuh dengan semangat dan keteguhan.
Alfia (25), dengan lima tahun pengalaman di industri parfum, menggambarkan parfum sebagai seni aroma yang menggambarkan keindahan dengan bahan-bahan alami.
“Setiap bahan memiliki keunikan masing-masing,” jelasnya dengan semangat.
“Mencampurkannya untuk menciptakan aroma yang sempurna adalah sebuah seni,” imbuhnya di toko minyak wangi tempat ia bekerja, di wilayah Pasar Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Alfia, yang mencintai aroma dan bersemangat untuk menciptakan keharuman unik, terinspirasi oleh berbagai hal, mulai dari aroma bunga di taman hingga aroma laut yang menyegarkan.
Namun, perjalanan Alfia tidaklah mulus. “Tantangan terbesar adalah menemukan bahan baku berkualitas yang sesuai dengan visi kreatif kita,” akunya.
Proses mencipta parfum tidaklah mudah. Di balik botol-botol indah, terdapat proses panjang yang penuh dengan eksperimen dan ketekunan.
Alfia menghabiskan waktu mencari bahan-bahan berkualitas, mencampurkan esensi dengan presisi, dan menguji aroma berkali-kali hingga menemukan perpaduan yang sempurna.
“Kalau untuk meracik parfum, jika standarnya adalah 1 banding 1, yang lebih baik adalah 2 banding 1. Jadi yang 2 itu bibitnya,” paparnya.
Meskipun begitu, Alfia tidak pernah menyerah. Ia terus belajar dan bereksperimen, hingga akhirnya menemukan formula yang sempurna untuk parfumnya.
“Sangat menyenangkan melihat orang-orang menyukai parfum buatan saya dan merasa percaya diri saat mengenakannya,” ungkapnya dengan senyum.
Namun, bekerja sebagai peracik minyak wangi juga memiliki pengalaman yang tidak selalu menyenangkan.
“Ada banyak pengalaman menyenangkan, terutama saat aroma parfumnya sangat terasa,” ucapnya sambil tersenyum malu.
Ada juga pengalaman kurang menyenangkan, seperti sering digoda oleh laki-laki yang ingin membeli parfum di tempat ia bekerja. “Tapi kalau serius ingin bertanya tentang parfum, saya dengan senang hati memberikan nomor saya,” terang Alfia.
Alfia juga pernah mendapat pelanggan yang unik. Saat pelanggan meminta parfum dengan aroma yang tidak biasa.
“Ada orang yang ingin membeli minyak wangi yang seperti aroma jalan. Tentu saja kita tidak tahu seperti apa aroma dan rasanya,” katanya sambil tertawa.
Windi, yang baru setahun memulai sebagai peracik parfum, memiliki semangat yang sama dengan Alfia.
“Saya ingin menciptakan parfum yang tidak hanya wangi, tetapi juga memiliki makna dan cerita di dalamnya,” ujarnya.
Windi terinspirasi dari berbagai momen dalam hidupnya, mulai dari aroma nostalgia masa kecil hingga aroma perjuangan untuk meraih mimpi.
“Jika ada pelanggan yang tidak tahu apa yang mereka inginkan, saya bereksperimen untuk menciptakan parfum yang sesuai untuk mereka,” kata Windi.
Meskipun masih baru, Windi sudah merasakan antusiasme dari para pelanggannya. “Banyak yang memberikan pujian dan komentar positif tentang parfum saya,” ujarnya dengan bangga.
Kisah Alfia dan Windi adalah contoh inspiratif bagi para wanita muda yang ingin berkarya di industri parfum.
Dengan kreativitas, dedikasi, dan ketekunan, mereka membuktikan bahwa wanita mampu bersaing dan menghasilkan karya berkualitas tinggi. (*)