Rejoso (WartaBromo.com) – Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto melaunching operasional 5 buah palang pintu perlintasan sebidang kereta api, Selasa (28/5/2024).
Launching tersebut dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Rejoso dan dihadiri oleh Wisnu Pramudyo selaku Executive Vice President (EVP) KAI Daop 8 Surabaya. Kemudian Vice President PT KAI Daop 9 Jember, Broer Rizal; Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya; Nurhadi Unggul Wibowo dan undangan lainnya.
Kelima buah palang pintu tersebut merupakan hasil pekerjaan di tahun 2023 dan selesai di akhir tahun. Kelimanya tersebar di beberapa lokasi, diantaranya 1 buah di Desa Oro-Oro Ombo Wetan (JPL 5), Kecamatan Rembang. Kemudian 1 buah di Desa Kramat, Kecamatan Kraton (JPL 117) serta 3 buah di Kecamatan Rejoso (JPL 143, 144 dan 146).
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Eka Wara Brehaspati menjelaskan, dari kelima buah palang pintu, 3 buah diantaranya bersumber dari APBD Kabupaten Pasuruan. Sedangkan 2 buah palang pintu merupakan bantuan keuangan khusus (BKK) dari Pemprov Jawa Timur di tahun 2023.
“Rencananya pada tahun ini juga akan dibangun 18 buah palang pintu perlintasan sebidang di lokasi lainnya,” jelasnya.
Sebelum dilaunching, Dishub Kabupaten Pasuruan telah menunjuk jasa outsourcing sebagai tenaga penjaga palang pintu perlintasan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Jumlahnya sebanyak 20 orang, dan menurut Eka, seluruhnya telah mengikuti diklat penjaga perlintasan di Politeknik Perkereta Apian Indonesia (PPI) Madiun selama 5 hari.
“Kami juga melakukan pellatihan pengoperasionalan palang pintu kereta api kepada tenaga penjaga palang pintu perlintasan agar betul0betul menguasai teknisnya,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Andriyanto memberikan atensi khusus pada glaran launching operasional palang pintu perlintasan sebidang. Khususnya pasca kejadian meninggalnya beberapa warga di perlintasan JPL 146, awal mei lalu.
Atensi tersebut dalam bentuk tagline “BERTEMAN” yang merupakan singkatan dari Berhenti, Tengok Kanan-Kiri, Aman, Jalan. Ia berharap tagline ini terus digelorakan dan disosialisasikan demi keselamatan pengguna jalan maupun perjalanan kereta api.
“Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu, mari kita gelorakan tagline BERTEMAN di perlintasan kereta api sebagai bagian dari cara kita mentaati rambu-rambu yang ada serta lebih waspada saat akan melintasi perlintasan sebidang kereta api,” ajaknya.
Di Kabupaten Pasuruan sendiri, total ada 102 perlintasan kereta api. Dengan rincian 20 bidang dikelola PT Kereta Api Indonesia. Kemudian 12 perlintasan tidak sebidang (underpass & overpass), 2 bidang sudah ditutup oleh PT KAI dan Dishub Kabupaten Pasuruan, 8 Bidang tidak terdaftar/liar serta 60 bidang dikelola Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Ia pun berharap peran camat dan Kepala Desa dalam membantu upaya keselamatan di perlintasan sebidang. Baik dalam pembuatan palang pintu sederhana sampai dengan usulan petugas penjaga palang pintu kereta api.
“Mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, TNI/POLRI sampai dengan camat dan kepala desa, silahkan mengusulkan atau bisa mengerahkan stake holder lain untuk merencanakan membuat palang pintu sederhana. Bisa dari perusahaan sekitar atau yang lain. Perihal relawan atau petugas palang pintu, nanti Dishub yang akan memikirkannya,” tegasnya. (mil/yog)