Pasuruan (WartaBromo.com) – Kasus tuberkulosis (TBC) cukup tinggi. Bahkan Kota Pasuruan masuk lima besar kasus TBC tertinggi di Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Shierly Marlena mengungkapkan, penemuan dan pengobatan kasus TBC di Kota Pasuruan menempati urutan keempat tertinggi di Provinsi Jawa Timur.
Menurut Shierly, setiap 100.000 orang di Kota Pasuruan, terdapat 339 orang yang sakit TBC. Ini terjadi karena masih rendahnya pengetahuan masyarakat serta tingginya penilaian buruk tentang penyakit TBC di masyarakat.
Untuk menangani TBC lebih intens, Pemkot Pasuruan membuat program Gerakan Terpadu Melalui Jejaring Layanan Siaga Tuberkulosis.
Program ini dilakukan dengan pembentukan jejaring kerja sama fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta, penambahan layanan penyuluhan, edukasi dan screening TBC di semua posyandu.
“Serta pelayanan jemput bola bersama pentahelix untuk penemuan kasus TBC yang berbasis digital melalui aplikasi SITB, sehingga semua pencatatan dan pelaporan dapat diakses seluruh stakeholder,” kata Shierly di Gedung Gradika, Kota Pasuruan, Selasa (28/05/2024).
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan, beberapa penyakit menular seperti TBC masih menjadi pekerjaan rumah yang mendesak diselesaikan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Gus Ipul menuturkan perlunya pendekatan yang baik agar para pasien TBC dapat merasa aman dan nyaman untuk berobat.
Dalam percepatan eliminasi TBC, menurut Gus Ipul, sudah sepatutnya menjadi peran bersama dalam mendukung pasien yang terinfeksi TBC untuk dapat menjalani pengobatan hingga tuntas.
“Dinas kesehatan tidak bisa mengatasi ini sendirian, perlu kerjasama dengan pihak swasta, fasilitas kesehatan dimiliki oleh swasta yang sudah seharusnya turut serta untuk mengambil peran positif dalam rangka mengatasi masalah TBC di Kota Pasuruan,” ujar Gus Ipul. (tof/asd)