Pasuruan (WartaBromo.com) – Payung ‘madinah’ hidrolik kembali jadi temuan dalam pemeriksaan BPK. Temuan ini diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2023.
“Dari sisi belanja, terdapat temuan kekurangan volume pekerjaan. Ada Disparpora, itu payung madinah nilainya sekitar Rp250 juta,” kata Junaedi, Senin (27/05/2024).
Junaedi menyebut, kekurangan volume pekerjaan juga ditemukan BPK pada lima paket pekerjaan belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan pada Dinas PUPR Kota Pasuruan dengan nilai total semua Rp360 juta.
Selain temuan pada pekerjaan fisik, temuan BPK lainnya adalah pembayaran belanja listrik penerangan jalan umum belum berdasarkan daya pemakaian daya listrik yang akurat.
Temuan BPK juga menemukan pengelolaan aset daerah yang belum tertib. Junaedi menyebut, pengelolaan aset yang belum tertib ini terus menjadi temuan BPK setiap tahun.
“Dari sisi pendapatan, yang menonjol adalah soal pajak salah satu restoran yang belum tertib. Tapi pihak restoran sudah siap membayar kekurangan itu. Mereka menunggu surat dari wali kota,” ujar Junaedi.
Dari sejumlah temuan itu, panja telah memanggil perangkat daerah yang jadi temuan BPK. Menurut Junaedi, semua yang menjadi temuan telah ditindaklanjuti oleh perangkat daerah.
“Semua kekurangan volume sudah langsung ditindaklanjuti. Sekarang kami juga sedang menyusun rekomendasi hasil panja,” imbuh politikus PKB tersebut. (tof)