Pasuruan Go Digital! Transformasi Teknologi Bantu Petani Ikan Raup Cuan Melimpah

105

Pasuruan (WartaBromo.com) – Potensi dari pendapatan sektor maritim di Kabupaten Pasuruan terbilang cukup besar salah satunya dalam sektor perikanan budidaya. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Dinas Kominfo Kabupaten Pasuruan dan eFishery mengembangkan transformasi digital untuk para pembudidaya.

Kegiatan implementasi adopsi automatic feeder untuk perikanan budidaya digelar di Rumah Makan, Kebon Pring, Kota Pasuruan, Kamis (16/5/2024). Kegiatan itu diikuti oleh hampir 100 peserta dari kalangan nelayan, penyuluh hingga para pembudidaya ikan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Alfi Khasanah juga turut membuka secara langsung kegiatan itu. Ia juga mengucapkan terima kasih pada beberapa pihak yang telah menggelar kegiatan ini.

Menurutnya, potensi perikanan yang cukup besar di Kabupaten Pasuruan ini diharapkan bisa lebih mensejahterakan para pembudidaya melalui sistem digital ini.

“Karena pembudidaya kami bentuk sentuhan dan teknologi, karena eranya sudah digitalisasi, karena pembudidaya ini harus melek teknologi,” kata Alfi Khasanah.

Harapannya, para pembudidayaan itu bisa lebih cepat, lebih efisien dan juga bisa mengupdate informasi terkini melalui aplikasi yang disediakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika ini.

“Jadi harapannya bisa meningkatkan taraf hidup pembudidaya ikan di Kabupaten Pasuruan,” tuturnya.

Dikki Rukmana, Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik, Ditjen Aptika, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang juga mengisi materi dalam kegiatan itu mengatakan, program pembudidaya digital di Pasuruan menjadi program kolaborasi dengan startup eFishery serta mendapat dukungan dari Ditjen Budidaya, KKP sebagai Leading sektor maritim.

Kali ini, kominfo juga telah merancang beberapa inisiasi digitalisasi pada enam sektor strategis, salah satunya di sektor maritim. Sektor strategis maritim diklasifikasikan ke dalam dua macam proses yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya.

“Hari ini kita sudah bisa menggunakan teknologi seperti Automatic Feeder pada proses budidaya perikanan, sehingga bisa membantu dan memudahkan para pembudidaya dalam pemberian pakan dan meningkatkan tingkat efektivitas yang dapat mengoptimalkan pakan yang diberikan dan meminimalisir pakan yang terbuang serta bisa menambah potensi penghasilan bagi para pembudidaya,” kata Dikki kepada wartabromo.com, usai kegiatan tersebut.

Ia juga menjelaskan, dalam era industri 4.0 segala sektor tidak lepas dari kemajuan teknologi digital. Teknologi digital mendorong efisiensi dan efektivitas dalam perikanan budidaya dari hulu ke hilir, mulai dari akses permodalan, manajemen pakan, pengaturan kualitas air bahkan sampai pemasaran dan pengolahan komoditas yang dihasilkan.

“Sehingga produktivitas para pembudidaya itu semakin meningkat.” ucapnya.

Tidak hanya itu pihaknya juga memberikan edukasi kepada puluhan pembudidaya yang ada di sekitaran Pasuruan. Dengan adanya program ini, diharapkan pembudidaya yang bergabung akan menjadi pembudidaya yang produktif dengan tingkat efektifitas yang tinggi dan bisa menghasilkan ikan yang berkualitas terbaik dengan nilai jual yang tinggi.

Sementara itu, Solikin (52) salah satu pembudidaya lele dan gurami asal Desa Sidowayah, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan itu mengaku senang dengan adanya aplikasi digital tersebut.

“Dua bulan sekali daya panen lele sekitar 1 ton. Jadi dengan aplikasi eFishery saya sangat terbantu,” kata Solikin.

Pria yang sudah puluhan tahun mengembangkan budidaya lele itu juga sempat mengaku terpuruk, dan berhenti membudidayakan lele selama dua tahun. Namun, berkat bantuan anaknya untuk mencoba aplikasi eFishery, budidaya lele miliknya semakin berkembang.

“Pernah dua tahun saya berhenti, tapi setelah tahu eFishery dari anak saya, sekarang alhamdulillah semakin berkembang. Jadi gak repot-repot beli pakan, bibit hingga menjualnya,” tuturnya.

Sekedar diketahui, program ini menjadi pilot project yang diharapkan bisa berlanjut hingga membentuk ekosistem perikanan budidaya yang menghasilkan produk terbaik dan sustainability serta bisa membantu mensejahterakan pembudidaya – pembudidaya kecil. (don/**)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.