Kraksaan (WartaBromo.com) – Memiliki pintu air pengendali rob, ternyata tak membuat Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo bebas dari banjir rob. Desa nelayan ini, tetap dilanda banjir rob pada Kamis (9/5/2024).
Banjir musiman di wilayah pesisir itu, mulai terjadi pada pagi hari. “Banjir pole (lagi), ya kan memang sering disini,” kata Ahmad, warga setempat.
Air naik ke pemukiman setelah tanggul atau plengsengan sungai jebol. Dengan panjang sekitar 15 meter dan tinggi sekitar 2,5 meter, memudahkan air menerjang perkampungan. Meskipun begitu tidak menyebabkan air masuk ke dalam rumah warga.
“Namun halaman dan akses jalan warga terdampak genangan air,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Moh Zubaiduloh.
Kejadian ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan warga pesisir. Utamanya bagi penduduk di Dusun Krajan, RT/15 RW/07. Berharap luapan air tidak sampai masuk ke rumah warga.
BPBD Kabupaten Probolinggo segera merespons kejadian tersebut dengan turun langsung ke lokasi. Melakukan assessment guna mengidentifikasi penyebab bencana ini.
Petugas melakukan perbaikan sementara dengan memasang karung pasir. Untuk menahan luapan air ke perkampungan.
Selain runtuh, fakta menunjukkan jika tanggul tersebut kurang tinggi. Pemerintah daerah pun sudah berencana memperbaikinya. Namun, terlebih dahulu runtuh sebelum dikerjakan.
“Rencananya, tanggul ini akan ditinggikan dengan dukungan dana dari pemerintah pusat. Saat ini, proses pengumpulan dokumen yang diminta oleh BNPB tengah dilakukan,” tambahnya.
Tak jauh dari tanggul yang jebol, ada bangunan pengendali banjir rob berupa Pintu Air dan Parapet. Bangunan tersebut diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Senin (25/12/2023).
Pintu Air Kalibuntu memiliki bentang sepanjang 26 meter dan terdiri atas tiga pintu air tipe A dan 2 pintu tipe skot balok. Untuk pembangunan dan rehabilitasi bangunan parapet dilakukan sepanjang 597 meter. (aly/saw)