Probolinggo (WartaBromo.com) – Pasokan listrik dari PLTU Paiton untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) dipastikan aman saat libur Idul Fitri. Kepastian itu disampaik Direktur Utama PT PLN (Persero) seusai melakukan inspeksi langsung.
“Kehadiran kami di PLTU Paiton adalah untuk memastikan pasokan listrik dan energi primer dari pembangkit dalam kondisi aman,” ujar Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis yang diterima WartaBromo pada Sabtu (6/4/2024).
Darmawan yang melakukan inspeksi pada Kamis (4/4) lalu, memastikan operasional PLTU Paiton dalam kondisi optimal untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Pasokan batubara untuk PLTU Paiton dengan dengan rata-rata ketersediaannya di atas 20 Hari Operasi (HOP).
PLTU Paiton, yang merupakan penopang kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), memainkan peran krusial dengan kapasitas 4,7 Giga Watt (GW). Memasok sekitar 60% listrik di Jawa Timur dan 17% kebutuhan listrik Jamali.
Beban puncak pada sistem Jamali saat momen Idul Fitri diperkirakan mencapai 21 ribu megawatt (MW). Adapun Daya Mampu Pasok (DMP) mencapai 35 ribu MW.
“Provinsi Jawa Timur ini menjadi salah satu tujuan yang banyak didatangi pemudik saat Idul Fitri. Jadi keandalan PLTU Paiton untuk memasok listrik saat Idul Fitri ini sangatlah penting,” ungkapnya.
PLTU Paiton sendiri terdiri dari 8 unit pembangkit. Di mana sebanyak 3 unit pembangkit dengan kapasitas 1.460 MW dikelola oleh Subholding PLN Nusantara Power. Sementara sisanya dikelola Independent Power Producer (IPP).
“Khusus untuk pembangkit yang dikelola oleh PLN Nusantara Power, pihaknya juga menyiagakan lebih dari 500 petugas selama 24 jam,” lanjut Darmawan
Meskipun beberapa unit PLTU Paiton telah beroperasi cukup lama, digitalisasi oleh PLN memungkinkan monitoring real-time lebih dari 5.000 sensor operasional.
Memastikan operasional optimal dan pemeliharaan preventif secara efisien. Bahkan sebelum memasuki masa siaga Idul Fitri.
Selain itu, PLTU Paiton juga mencatat prestasi lingkungan dengan emisi di bawah ambang baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Bahkan meraih Proper Emas sejak tahun 2017 dan menjadi Proper Emas pertama yang diraih PLN Grup.
Program cofiring, yang mengganti sebagian batubara dengan serbuk kayu (sawdust) sebagai bahan bakar ramah lingkungan, juga menjadi inovasi yang diterapkan secara sukses. (saw)