Pasuruan (WartaBromo.com) – Distribusi air minum di Kota Pasuruan hilang 29 persen. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Direktur Perumdam Tirta Umbulan Kota Pasuruan, Yoyok Widoyoko mengungkapkan, air perumdam yang hilang bisa dibilang cukup tinggi.
Menurutnya, selain karena kebocoran pipa, hilangnya air itu juga disebabkan dari faktor pelanggan yang sudah putus langganan, namun rumahnya masih menggunakan air dari perumdam.
Artinya, kata Yoyok, jika tidak ada ‘kecurangan’ seperti itu, distribusi air kepada masyarakat yang berlangganan air dari perumdam bisa optimal.
“Yang seperti itu masih ada. Oleh karena itu kami minta bantuan kepada bapak ibu untuk tidak segan-segan melaporkan bilamana terjadi kecurangan atau pencurian terhadap warga yang lain. Insyaallah identitas akan kami sembunyikan,” kata Yoyok dalam talkshow bertajuk “Komitmen Perumdam Tirta Umbulan dalam Upaya Meningkatkan Akses Air Minum Aman di Kota Pasuruan” yang digelar WartaBromo di Kantor PDAM Kota Pasuruan, Kamis (28/03/2024).
Yoyok memberikan gambaran, Kota Pasuruan saat ini mengelola air 300 liter per second (lps). Sementara kebutuhan air untuk mencukupi seluruh warga Kota Pasuruan sebesar 550 lps.
Cakupan layanan perumdam di Kota Pasuruan telah mencapai 50 persen. Ini dihitung dari total pelanggan 33.000 dengan pelanggan aktif sekitar 21.000. Pekerjaan rumah perumdam selanjutnya adalah bagaimana mengembalikan pelanggan yang non aktif.
“Mereka sebenarnya sudah berlangganan. Oleh karena itu kami berikan program-program seperti bebas denda selama tiga bulan,” imbuh Yoyok.
Pakar distribusi air perkotaan, Rudhy Finansyah mengatakan, Indonesia telah meratifikasi SDG’s bersama sejumlah negara. Salah satu targetnya seluruh negara yang ikut meratifikasi harus melayani pelanggan air minum dengan aman.
Air minum yang aman artinya air yang bisa langsung diminum langsung dari kran. Menurut Rudhy, target Indonesia bisa melayani pelanggan air minum dengan aman pada tahun 2045.
“Tentu ini harus didukung oleh semua PDAM,” imbuh Rudhy. (tof/asd)