Pasuruan (WartaBromo.com) – Kota Pasuruan belum 100 persen bebas dari buta huruf. Masih ada sebagian penduduk Kota Pasuruan yang tidak bisa baca tulis.
Hal ini tercatat dalam laporan Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pasuruan 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pasuruan.
Sebagai salah satu wilayah perkotaan di Jawa Timur, Kota Pasuruan belum mampu 100 persen terbebas dari buta huruf.
“BPS mencatat masih ada sekitar 3 persen penduduk Kota Pasuruan tahun 2023 yang tidak bisa membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya,” demikian tulis BPS.
Jika dibedakan berdasar jenis kelamin, penduduk perempuan yang bisa membaca dan menulis huruf latin lebih rendah 4,43 persen dibanding penduduk laki-laki.
Kemampuan membaca dan menulis huruf latin penduduk perempuan tahun 2023 sebesar 94,33 persen, sedangkan penduduk laki-laki sebesar 98,76 persen.
Kondisi ini berbeda dengan kemampuan membaca dan menulis huruf selain latin. Penduduk perempuan yang tidak bisa membaca dan menulis huruf selain latin sebesar 39,55 persen, sedangkan penduduk laki-laki sebesar 40,86 persen.
BPS menyebut kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, usia yang sudah lanjut, fasilitas pendidikan, faktor keluarga, ekonomi, budaya, dan lainnya.
Sementara itu, angka partisipasi sekolah (APS) Kota Pasuruan untuk level SD sebesar 99,70 persen; level SMP 99,01 persen; level SMA sebesar 78,91 persen; level perguruan tinggi sebesar 26,97 persen.
APS merupakan proporsi dari semua penduduk yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok yang sesuai. APS Kota Pasuruan yang tinggi menunjukkan terbukanya peluang yang lebih besar bagi penduduk dalam mengakses pendidikan secara umum.
“Besaran absolut APS ini bisa diartikan sebagai penduduk kelompok usia 7-12 tahun dan kelompok usia 13-15 tahun hampir seluruhnya berstatus sedang bersekolah,” demikian tulis BPS. (tof/asd)
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda.
Klik disini.
