Surabaya (WartaBromo.com) – Angka kasus demam berdarah (DBD) di Jawa Timur (Jatim) menunjukkan peningkatan signifikan di awal tahun 2024. Kabupaten Probolinggo menjadi juara sebagai daerah dengan kasus DBD terbanyak di Jatim.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Jatim, ada 3.638 kasus DBD telah tercatat dalam dua bulan pertama 2024. Melebihi angka yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang tahun lalu hanya 9.041 kasus.
“Jika tren ini berlanjut, dapat diprediksi bahwa angka kasus DBD akan menyamai bahkan melampaui tahun sebelumnya,” kata drg Sulvi Anggraeni, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Jatim, Senin (4/3/2024).
Ia mengungkapkan bahwa kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Probolinggo mencapai 600 kasus pada tahun 2024. Sementara itu, Kota Surabaya juga tidak luput dari masalah ini dengan lebih dari 30 kasus DBD tercatat.
“Sementara Surabaya masih terkendali, beberapa kabupaten dan kota lain mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Peningkatan kasus ini biasanya terjadi selama musim hujan,” jelasnya.
Menyikapi hal ini, upaya pencegahan seperti PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) Plus. Kemudian diimbangi dengan vaksinasi DBD menjadi hal yang penting.
Meskipun vaksin DBD TAK-003 yang diproduksi oleh perusahaan bersama Takeda dari Jepang belum termasuk dalam program pemerintah dan memerlukan biaya pribadi, Sulvi menekankan pentingnya mempertimbangkan hal ini.
“Vaksin ini tidak hanya aman, tetapi juga dapat mengurangi risiko terkena DBD secara signifikan. Bagi masyarakat yang mampu, ini dapat menjadi investasi kesehatan yang penting,” tambahnya.
Dalam menghadapi lonjakan kasus DBD ini, dukungan dari sektor kesehatan baik dari Kementerian Kesehatan maupun Pemerintah Provinsi tetap ditekankan. Implementasi PSN 3M Plus dan vaksinasi tetap menjadi fokus dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran DBD. (saw)