Pasuruan (WartaBromo.com) – Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Pasuruan (AMP2) menggeruduk gedung DPRD Kabupaten Pasuruan. Aksi ini buntut kejadian logo kopi Kapiten Pasuruan dicoret-coret.
Massa mendatangi gedung DPRD pada Senin (04/03/2024) sejak pukul 09.00 WIB. Mereka berorasi di depan gedung, sebelum kemudian masuk dan beraudiensi dengan DPRD.
Akhmad Soim, salah satu koordinator AMP2 mengungkapkan, setidaknya ada sembilan tuntutan yang disampaikan oleh AMP2. Pertama, agar Pj. Bupati Pasuruan mengundurkan diri, karena sudah membuat gaduh, kondusifitas Kabupaten Pasuruan.
Kedua, tangkap dan adili pelanggar hak cipta. Ketiga, agar Pemkab Pasuruan tetap melaksanakan program Wak Muqidin, untuk pendidikan Al Quran. Keempat, agar Pemkab Pasuruan tetap menjalankan program Kenduren Mas.
Kelima, agar Pemkab Pasuruan melakukan pemerataan UMKM dan tidak pilih kasih. Keenam, agar Pemkab Pasuruan fokus terhadap penanganan kemiskinan, kebencanaan, kenaikan harga beras, kelangkaan pupuk, dan tidak memberikan janji-janji di luar kebijakan APBD yang telah disetujui DPRD.
Ketujuh, agar DPRD menggunakan hak interpelasi terkait mutasi jabatan. Kedelapan, agar aparat penegak hukum mengusut tuntas terkait mutasi ASN.
“Terakhir, mendesak Pj. Gubernur Jawa Timur dan Menteri Dalam Negeri untuk segera mengevaluasi dan mengganti Pj. Bupati Pasuruan,” kata Soim.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Sudiono Fauzan mengatakan, pihaknya menyerap semua aspirasi yang disampaikan AMP2 dalam audiensi.
Bahkan, Dion–sapaan akrab Sudiono Fauzan–menjanjikan hari ini pihaknya bakal mengirim surat kepada Pj. Gubernur Jawa Timur dan Kemendagri.
Sementara untuk interpelasi, Dion menyebut, ada mekanisme tertentu yang harus dilalui. Interpelasi harus disikapi oleh masing-masing fraksi.
“Yang perlu kami sampaikan, Fraksi PKB sudah membuat usul interpelasi dan sudah ditandatangani semua anggotanya,” ujar Dion. (tof/may)