Kademangan (WartaBromo.com) – Masa pesta demokrasi telah berakhir, tumpukan limbah dari banner caleg masih mengintai lingkungan. Di Kota Probolinggo, para emak-emak kreatif mengubah limbah tersebut menjadi tas belanja yang cantik menawan.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah banner yang sulit terurai. Tidak hanya itu, juga sebagai upaya konkret untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin meningkat.
Limbah banner caleg tersebut dikumpulkan dari Satpol PP dan Bawaslu Kota Probolinggo, setelah mereka menertibkan ratusan alat peraga kampanye. Potensi pencemaran lingkungan oleh tumpukan banner tersebut menjadi perhatian serius.
Lewat paguyuban peduli sampah (Papesa) binaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, emak-emak mengambilnya. Banner caleg yang melimpah itu, dipotong sesuai ukuran.
Dengan keahlian menjahit, Katarina Suhendar Triningrum dan sejumlah emak-emak lainnya berinisiatif untuk mengubah limbah tersebut menjadi tas belanja yang berguna.
Tas-tas belanja tersebut kemudian dibagikan secara gratis ke pasar-pasar di Kota Probolinggo. Sebagai bagian dari upaya kampanye menyelamatkan lingkungan dari bahaya plastik.
“Walaupun terbuat dari banner caleg, tujuan pembagian tas belanja ini bukanlah untuk kepentingan politik, melainkan untuk kampanye menyelamatkan lingkungan,” ungkap Katarina.Kamis (22/2/2024).
Berkat bahan baku yang melimpah, Katarina berhasil memproduksi sekitar 200 unit tas belanja cantik. Berencana untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 300 unit.
“Saya ambil yang kecil, sehingga bisa langsung diproses sesuai ukurannya itu, jadi besar kecilnya ini bervariasi,” tutur warga Perum Kopian, Kademangan ini.
Meskipun dibagikan secara gratis, beberapa warga juga berniat membeli dan memesan secara khusus. Harga satu unit tas belanja mulai dari lima ribu rupiah saja.
“Ya bagus pak kalau hanya untuk ke pasar. lebih praktis dari pada harus menumpuk kantong plastik. Pakai ini kan enak, bisa dipakai lagi nanti dan lebih ramah lingkungan,” ujar salah satu warga, Endang.
Proses pembuatan tas belanja ini melibatkan emak-emak di sekitar kompleks perumahan Katarina. Mereka yang memiliki keterampilan menjahit, namun menganggur. Memberikan dampak positif dalam membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
Melalui inisiatif ini, harapan untuk menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan masyarakat secara ekonomi semakin terwujud. (lai/saw)