Pasuruan (WartaBromo.com) – Harga cabai rawit di pasar tradisional, Kota Pasuruan, melonjak tajam. Menyebabkan kekhawatiran bagi pembeli yang kesulitan mencari stok cabai yang mulai langka di beberapa tempat.
Ninik (52), seorang pembeli di Pasar Kebonagung, mengeluhkan sulitnya menemukan cabai meskipun sudah berkeliling ke beberapa tempat.
“Maunya beli, tapi barangnya nggak ada. Terus gimana,” ungkap Ninik, yang juga penjual makanan cepat saji di kantin sekolah, Kamis (15/2/2024).
Pencarian Ninik tak hanya terbatas di Pasar Kebonagung, tapi juga di Pasar Besar, Kota Pasuruan, tanpa hasil yang memuaskan.
“Nggak ada, sama, Pasar Besar. Ada pun mahal tapi kondisinya jelek,” tambahnya.
Suprihatin (53), pedagang cabai, menyatakan harga cabai rawit mulai melonjak sejak 2 hari yang lalu. Rabu kemarin, masih Rp60 ribu per kilogram.
Hari ini, harga cabai rawit di tempatnya mencapai Rp88 ribu per kilogram. “Itu pun stoknya menipis,” ungkap Prihatin.
Penyebab langkanya stok cabai disebutkan karena petani gagal panen akibat cuaca buruk. “Nggak panen katanya, jadi dikasi stok tipis sama tengkulak,” jelasnya.
Selain cabai rawit, harga cabai merah besar juga masih tinggi, mencapai Rp90 ribu per kilogram. Pembeli dan pedagang berharap harga cabai kembali normal menjelang bulan puasa ke depan. (don/saw)