Pasuruan (WartaBromo.com) – Intensitas hujan tinggi yang melanda Kabupaten Pasuruan telah menyebabkan sejumlah sungai meluap. Mengakibatkan lebih dari 10 ribu penduduk terdampak banjir.
Menurut data terbaru yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan pada Selasa (6/2/2024), sebanyak 10.581 jiwa terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, terbanyak terjadi di tiga Kecamatan, yaitu Gempol, Beji, dan Bangil.
Situasi terparah terjadi di Kecamatan Beji, di mana 2 desa, Kedungringin dan Kedungboto, masih terendam banjir. BPBD mencatat sebanyak 6.228 jiwa penduduk masih terdampak di kedua desa tersebut.
Banjir di wilayah Beji ini sudah terjadi sejak Minggu sore (4/2/2024). Ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 80 sentimeter.
Selain itu, sebanyak 4.353 penduduk di Kecamatan Gempol dan Kecamatan Bangil juga masih tergenangi air luapan DAS Wrati dan DAS Kedunglarangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariadi, menjelaskan bahwa banjir rutin ini terjadi karena curah hujan yang masih tinggi. Sungai-sungai di wilayah tersebut meluap.
“Karena ini musim hujan, beberapa wilayah yang terdampak sulit surut, terutama di daerah Kedungringin dan Kedungboto, karena wilayahnya lebih rendah dari sungai,” ungkap Sugeng.
Untuk mengatasi situasi ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sosial (dinsos) dan Palang Merah Indonesia (PMI) terus memberikan suplai bantuan makanan cepat saji.
Mereka juga menyediakan perahu dan tenda untuk posko dapur umum. “Kami mendirikan posko dapur umum untuk warga di kedua desa tersebut,” tambahnya. (don/saw)