Lumbang (WartaBromo.com) – Penutupan wisata air terjun Madakaripura menjadi pukulan telak bagi masyarakat sekitar, utamanya pelaku sektor pariwisata.
Air Terjun Madakaripura yang terkenal dengan keindahannya hingga ke mancanegara, menghadapi masalah serius. Membuat ratusan wisatawan mancanegara (wisman) yang akan berkunjung harus membatalkan rencana perjalanan mereka.
Netro, anggota LMDH Negororejo, menyatakan bahwa sekitar 70 sampai 80 persen dari tamu yang sudah memesan tiket membatalkan kunjungan mereka. “Imbas dari jalur yang terputus,” ujarnya, Selasa (30/01/2024).
Ia menyebut turis asing biasanya dari Malaysia, Eropa, hingga Amerika. “Mereka terpesona dengan keindahan alam Madakaripura. Mereka penasaran dengan suasana dan kondisi sesungguhnya, itulah mengapa banyak wisatawan mancanegara yang datang,” tuturnya.
Para pelaku wisata lokal dan pemilik warung di sekitar area air terjun Madakaripura merasakan dampaknya, dengan area yang kini sepi total.
“Ya kami harus kerja apa lagi, kalau wisatanya ditutup. Setiap hari saya jadi pemandu wisata lokal di sini, nganter turis-turis atau pun tamu ke air terjun,” keluh Bunakri, seorang pemandu wisata lokal.
Kades Negororejo, Ngasto, menegaskan bahwa wisata Air Terjun Madakaripura menjadi lokomotif perekonomian utama di desanya, melibatkan sekitar 250 kepala keluarga dalam sektor pariwisata.
“Kami berharap ada solusi alternatif yang dapat diambil oleh pemerintah untuk menghidupkan kembali roda perekonomian. Penutupan dalam jangka waktu lama bisa menjadi beban ekonomi yang berat bagi masyarakat,” ujas Ngasto.
Sementara itu, Pemkab Probolinggo berusaha mencari solusi dengan memikirkan jalur baru menuju air terjun Madakaripura. Dengan kondisi jalur setapak yang tergerus air dan tidak memungkinkan untuk diperbaiki, upaya mencari solusi alternatif menjadi fokus pemerintah setempat. (lai/saw)