Berlatar Pandemi, Film ‘Pasar Tanpa Uang’ Karya Pelajar Probolinggo Masuk Nominasi FFD 2023

268

Probolinggo (WartaBromo.com) – Film dokumenter berjudul “Pasar Tanpa Uang” karya tim SMPN 8 Kota Probolinggo berhasil mencapai prestasi membanggakan. Yakni masuk dalam nominasi Festival Film Dokumenter (FFD) Tahun 2023 di Yogyakarta.

Film pendek tersebut disutradarai oleh Suci Dian Kuspitaningsih, seorang pelajar kelas IX. Ada 84 film atau peserta dari 42 negara yang ikut dalam FFD tahun 2023. “Ini menjadi pengalaman luar biasa bagi kami,” ucap Suci.

Film dengan durasi 17 menit itu, diproduksi oleh Wolucinema, ekstrakurikuler sinematografi SMPN 8 Kota Probolinggo. Menceritakan inisiatif sejumlah pemuda di Kota Probolinggo yang menggagas pasar tanpa uang sebagai respons terhadap lesunya perekonomian selama pandemi.

Mengisahkan seorang pemuda di Probolinggo yang pernah merasakan hidup di jalanan. Ia kemudian membentuk gerakan berbagi untuk masyarakat. Bermodal solidaritas dan komitmen yang tinggi, mereka terus menggencarkan misi sosial mereka.

Pelajar berusia 15 tahun itu, mengungkapkan tertarik untuk membuat film tentang “Pasar Tanpa Uang” (PTU) saat sedang ngopi bersama dengan anggota komunitasnya. Salah satu temannya, ternyata penggagas dan mulai mengenalkan PTU ketika Pandemi Covid-19.

“Dari cerita itulah saya mulai tertarik untuk membuat sebuah film dokumenter. Kemudian melakukan riset selama empat bulan untuk mempersiapkannya,” kata Suci.

Proses pembuatan film ini memakan waktu 5-6 bulan dimulai dari tahun 2022. Semula akan diikutsertakan dalam Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ).

“Tapi kata pembimbing, mending diikutkan sekalian ke FFD yang juga diselenggarakan di Yogjakarta dengan level yang lebih tinggi. Dari sana saya berniat untuk mengikuti yang dilombakan pada Oktober 2023,” lanjut Suci.

Tim Wolucinema lantas mendaftar dan mengirimlan materi ke panitia FFD pada 16 Oktober 2023. Selang satu bulan ada kabar, jika masuk 5 nominasi sutradara tingkat pelajar terbaik.

“Selanjutnya diundang ke Jogja selama sepekan pada bulan Desember 2023 lalu dengan biaya akomodasi ditanggung seluruhnya oleh FFD,” tambah Suci.

Tak hanya film yang masuk nominasi, sang sutradara juga berhasil masuk 5 besar nominasi Festival Film Dokumenter Yogyakarta tahun 2023. Suci bersaing dengan 4 nominasi film dokumenter lain.

Pesaingnya, yaitu Angel Della sutradara film Sang Penyair; sutradara Erwin Ramadhan dengan film Wani Ngembeg. Kemudian sutradara Umi Maulina dengan film Jingki, dan sutradara Kartika Tri Wardani dengan filam Ebeg Lovers.

Kepala SMPN 8 Kota Probolinggo, Zacky Irfan, menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi muridnya, Apalagi sekolah yang dipimpinnya bukan sekolah favorit. Melainkan sekolah pinggiran di selatan Kota Probolinggo.

“Anak didik kami membuktikan ke masyarakat bahwa kami ini eksis dan berprestasi. Maka jangan lagi memandang sebelah mata sekolah yang letaknya di pinggiran,” ucap ia.

Tim Wolucinema telah menjadi peserta tetap dalam FFD. Sebelumnya, pada tahun 2018, mereka juga berhasil masuk dalam nominasi festival yang sama dengan film dokumenter berjudul “Rantai Emas”

Keberhasilan Suci Dian Kuspitaningsih dengan Tim Wolucinema menandai eksistensi SMPN 8 Kota Probolinggo dalam kancah perfilman nasional. Menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus berkarya dan berprestasi. (lai/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.