Kraksaan (WartaBromo.com) – Kabupaten Probolinggo masih belum lepas dari kemiskinan ekstrem. Setidaknya ada 37 ribu lebih warga yang masuk dalam kategori tersebut.
Berdasarkan data BPS tahun 2022, kemiskinan ekstrem masih ada 3,18% atau sebesar 37.740 jiwa. Angka itu setara dengan 15.407 KK. Target nasional kemiskinan ekstrem 0% pada tahun 2024.
Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto tak mengelak jika angka kemiskinan ektrem masih besar. Untuk itu, ia meminta Pj Sekdakab Probolinggo selaku ketua pelaksana Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) untuk melakukan percepatan di tahun ini.
Langkahnya dengan memutakhiran data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) melalui pemerintah desa. Kemudian ada percepatan penyaluran bantuan langsung tunai daerah dan Dana Desa untuk kemiskinan ekstrem.
“Dan percepatan pelaksanaan program padat karya tunai daerah pada 3 titik kantong kemiskinan, serta Gerakan Eselon Peduli Kemiskinan Ekstrem (Gesek Ekstrem),” katanya.
Gesek Ekstrem adalah pejabat akan mendampingi warga miskin yang berada di desa atau kelurahan tempat pejabat tersebut tinggal. “Memastikan warga miskin mendapatkan bantuan dan pelayanan dari Pemkab Probolinggo,” lanjutnya.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo tahun 2023, mengalami pertumbuhan 1,15%. Naik dari 69,56 di tahun 2022 menjadi 70,36. Posisinya berada di urutan 33 se-Jawa Timur sebagaimana tahun sebelumnya. (saw)