Purwodadi (WartaBromo.com) – Banyak pilihan untuk mengisi liburan panjang akhir tahun. Salah satunya dapat dimanfaatkan dengan berpartisipasi mengikuti kelas edukasi.
Hal ini bersinergi terhadap tugas utama Kebun Raya yaitu menyajikan informasi yang jelas dan memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk meningkatkan pengetahuan di bidang botani, konservasi, lingkungan hidup.
Menutup akhir tahun 2023 kelas edukasi anggrek menjadi pilihan. Setelah sukses membawa beragam koleksi anggrek di acara Batu Shining Orchids Expo 2023.
Kini saatnya dalam rangkaian acara Bazar Kebun Raya menyelenggarakan kelas edukasi “aklimatisasi tanaman anggrek dari botol kultur jaringan dan teknik menanam anggrek dewasa”.
Dengan sangat teliti dan antusias, peserta yang berasal dari berbagai wilayah, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Ngawi hingga Malang mengikuti kelas edukasi tahap demi tahap. Mulai mengenal tanaman anggrek yang berada di botol kultur jaringan hingga teknik menanam anggrek dewasa.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta dari Sidoarjo “hal ini merupakan pengalaman baru melakukan sendiri aklimatisasi tanaman anggrek dari botol kultur jaringan. Selama ini langsung beli anggrek dewasa.
Menariknya dari kelas edukasi anggrek di Kebun Raya yaitu saat peserta juga mencoba langsung melakukan aklimatisasi. Tanaman hasil kultur jaringan yang baru keluar dari botolan tidak bisa ditanam atau diperlakukan sama dengan tanaman remaja dan dewasa karena butuh aklimatisasi.
Proses adaptasi tersebut yang dikenal dengan nama aklimatisasi. Imbuh Kepala Hortikultura Kebun Raya Purwodadi – Hadhiyyah N. Cahyono.
Yang sangat menarik, setiap peserta dapat membawa pulang hasil praktik aklimatisasi tanaman anggrek dari botol kultur jaringan dan hasil praktik penanaman anggrek dewasa.
Keseruan dalam kelas edukasi akan menjadi agenda tiap bulannya, dengan beragam jenis kelas. Diantaranya kelas edukasi tanaman karnivora, edukasi kokedama, edukasi terrarium basah maupun terrarium kering, edukasi aquscape dll.
Hal ini, menjadikan Kebun Raya Purwodadi tempat yang memainkan peran penting dalam riset dan pemberian pelatihan, terutama konservasi tumbuhan dan hortikultur. Dalam riset di bidang botani, konservasi tanaman terancam punah dan pelatihan di bidang hortikultura. (*)