Pasuruan (WartaBromo.com) – Di Indonesia Hari Ibu diperingati setiap tahun, tepatnya pada 22 Desember. Tak sekadar perayaan, ternyata ada beberapa fakta tentang Hari Ibu yang bisa Bolo pahami.
Hari Ibu adalah hari perayaan khusus yang diperingati sebagai bentuk apresiasi dari peran seorang ibu di tengah keluarga dan lingkungan sosialnya.
Nah, berikut fakta-fakta seputar Hari Ibu dilansir dari berbagai sumber:
1. Awalnya Sebagai Agenda Perdamaian
Hari Ibu awalnya dirintis oleh seorang wanita asal Amerika Serikat, Anna Jarvis, pada tahun 1872. Pada awalnya, peringatan ini jatuh pada hari Minggu kedua di bulan Mei.
Jarvis tidak hanya menekankan peran ibu, tetapi juga mengingatkan pada istri yang kehilangan suaminya dalam perang. Hari Ibu awalnya diusulkan sebagai gerakan perdamaian tahunan.
2. Dirayakan di Indonesia Sejak 1953
Berbeda dengan Amerika Serikat yang merayakan Hari Ibu sejak tahun 1872, Indonesia baru mulai merayakannya sejak tahun 1953. Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.
Tujuannya pada saat itu adalah mendorong semangat perempuan Indonesia untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, meskipun kini perayaan ini lebih diartikan sebagai hari kasih sayang kepada ibu.
2. Awalnya Berbentuk Seremonial
Pada awalnya, Hari Ibu dirayakan secara seremonial ketika rapat antara pejabat dan tokoh perempuan. Perayaan ini merupakan bagian dari perjuangan untuk mengatasi ketidaksetaraan yang dialami perempuan Indonesia, terutama selama masa penjajahan.
4. Lahir dari Kongres Perempuan
Tanggal 22 Desember yang dipilih untuk Hari Ibu ternyata memiliki kaitan dengan Kongres Perempuan. Kongres Perempuan pertama kali dibuka pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam gerakan perempuan di Indonesia. Kemudian, Hari Ibu secara resmi diresmikan pada tanggal 22 Desember 1953 dalam peringatan Kongres Perempuan Indonesia ke-25. (jun)