Probolinggo (WartaBromo.com ) – Pertumbuhan investasi di Kota Probolinggo mencatat peningkatan signifikan, menjadi yang terbaik ketiga di Jawa Timur. Realisasi investasi mencapai Rp 435 miliar pada triwulan I sampai III tahun ini.
Angka Rp 435.428,30 miliar menunjukkan kenaikan sebesar 272,53 persen dari Rp 116.884,78 miliar pada tahun lalu. “Peningkatan ini, yang didorong oleh kepatuhan pengusaha Probolinggo dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP) Kota Probolinggo, Muhammad Abas, Rabu (20/12/2023).
Ia menjelaskan bahwa pembinaan dan dukungan aktif diberikan kepada perusahaan untuk memastikan kewajiban mereka dipenuhi. Selain memberikan fasilitasi, DPMPTSP juga mengadakan bimbingan teknis dan sosialisasi.
“Inspeksi lapangan juga dilakukan untuk memastikan pelaku usaha mematuhi instrumen kepatuhan, terutama terkait LKPM,” lanjut Abbas.
Data DPMPTSP Kota Probolinggo mencatat bahwa LKPM berasal dari 45 perusahaan yang memiliki 148 KBLI. Sedangkan UMK ada 43 perusahaan dengan 116 KBLI. KBLI merupakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha yang dimiliki perusahaan atau disebut bidang usaha.
Pemkot Probolinggo optimis bahwa kebijakan kemudahan perijinan dan penanaman modal, akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi kota. Didukung infrastruktur seperti Pelabuhan Tanjung Tembaga, pelabuhan bongkar muat DABN, pelabuhan perikanan, pelabuhan perikanan pantai, dan gateway tol Probolinggo Barat Paspro.
Ditambah strategi dan sarana pemasaran dari sektor perikanan dan peternakan. Menjadi komponen diperlukan untuk menjamin kelangsungan investasi dan perekonomian lokal, dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang mendukung dari daerah sekitarnya.
“Kota Probolinggo sebagai daerah penunjang Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) berkomitmen pada pembangunan yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan menyusun strategi untuk meningkatkan nilai realisasi investasi di tahun mendatang,” pungkas Muhammad Abas. (saw)