Probolinggo (WartaBromo.com) – Perguruan tinggi sejauh ini masih terkonsentrasi di wilayah timur Kabupaten Probolinggo. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat pun menginisiasi pendirian kampus di wilayah barat.
Mengambil langkah inisiatif dengan membeli lahan seluas 2.400 meter persegi di Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih. Lahan tersebut, berlokasi tidak jauh dari Gerbang Probolinggo Barat Tol Pasuruan Probolinggo (Paspro).
Dibeli seharga Rp 600 juta melalui lelang dengan harga Rp 250 ribu per meter. Dukungan dari para nahdliyin telah menghimpun dana sekitar Rp 260 juta untuk pembebasan lahan tersebut.
Menurut Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, Kiai Abdul Hamid, langkah ini merupakan hasil gotong royong kader NU. “Mari kita pikul bersama usaha besar ini agar segera terwujud,” ujarnya pada Senin (11/12/2023).
Gagasan pendirian perguruan tinggi di wilayah barat ini telah lama menjadi pembicaraan di internal NU. Terutama mengingat minimnya lembaga pendidikan tinggi di sana.
Saat ini, hanya terdapat 8 perguruan tinggi swasta di kabupaten tersebut, mayoritas berada di wilayah Kecamatan Kraksaan dan Paiton. Terdiri dari 4 universitas, 2 sekolah tinggi, dan 1 akademi.
Rencana ini mendapatkan apresiasi dari Penjabat Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto. Ia yakin lulusan dari perguruan tinggi NU akan berkontribusi dalam pembangunan daerah berpenduduk 1,15 juta jiwa itu.
“Adanya perguruan tinggi di wilayah barat akan berdampak positif pada pembangunan di daerah ini,” ujar Ugas.
PCNU Kabupaten Probolinggo membawahi 11 Majelis Wakil Cabang (MWC). Meliputi Dringu, Tegalsiwalan, Leces, Sumberasih, Wonomerto, Bantaran, Kuripan, Sumber, Sukapura, Lumbang, dan Tongas. Secara geografis, semuanya berada di wilayah barat yang minim perguruan tinggi.
“Dengan kader lebih dari 800 orang, kami yakin pendirian perguruan tinggi tersebut secepatnya terwujud,” tandas Kiai Hamid dalam acara Upgrading dan Temu Kader Nahdlatul Ulama di Masjid Athiyatul Karim, Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas. (saw/saw)