Pandaan (WartaBromo.com) – Caleg muda asal PKB mengamuk di rumah sekaligus TPQ milik anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari partai yang sama. Ia kemudian dihajar massa sebelum akhirnya diamankan.
A Wasik Rahman Hamzah, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan asal PKB sekaligus pemilik rumah menceritakan kronologi ngamuknya caleg muda Tri Wahyudi.
Mulanya, caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bertamu ke rumahnya sekitar pukul 20.00. Karena, karena ia belum pulang, pelaku ditemui istrinya.
Sang istri mengatakan jika Yudi-sapaan akrab pelaku- menanyakan tentang mobil yang dijual. Lalu setelah itu pamit ke kamar mandi. Namun sampai lama tak juga kembali.
“Sampai saya nyampek rumah sekitar jam setengah 10.00, saya liat ada sepeda motor di teras rumah. Saya tanya ke adik, istri, ini motornya siapa kok malem-malem ada di teras rumah. Dan semuanya jawab tidak tahu,” jelasnya.
Setelah itu, Wasik meminta sang kakak untuk menutup gerbang. Sejenak kemudian terdengar gedoran pintu di lantai dua hingga semua terkejut.
“Saya keluar, ambil senter. Tiba-tiba muncul laki-laki itu (Yudi, red), pakai masker kayak ninja itu. Akhirnya senter-senteran, dia pakai kayak laser. Saya suruh turun,” lanjutnya.
Tapi Yudi terus teriak sampai seluruh penghuni rumah keluar dan mengira ada maling. Yudi kemudian sembunyi di ruang kelas madrasah yang memang berdampingan dengan rumahnya.
Wasik menyebut, saat itu Yudi membawa seperti tongkat besi di kedua tangannya. Kemudian Ia didesak untuk keluar dari ruang tersebut.
“Akhirnya kami dorong-dorongan. Begitu pintu buka agak lebar, saya masukkan meja anak ngaji biar pintunya nggak tertutup,” tambahnya.
Ia mengaku sempat terjadi perkelahian. Lalu kemudian Yudi “dilumpuhkan” dengan tali. Warga pun ramai-ramai mendatangi lokasi. Kemudian Wasik langsung menghubungi polisi karena khawatir terjadi hal tak diinginkan.
Saat ini Wasik menyebut jika urusan diserahkan ke pihak kepolisian. Ia juga mempunyai sejumlah saksi dan rekaman CCTV jika dibutuhkan.
“Orang tuanya dipanggil, saya juga dipanggil untuk menyampaikan kronologi. Dalam pembicaraan kemarin dari orang tua ternyata mohon maaf si Y ini ada semacam depresi atau bagaimana gitu,” tandasnya.
Sampai saat ini, wartabromo masih berupaya melakukan konfirmasi ke Tri Wahyudi terkait peristiwa ini. Beberapa upaya menghubungi via media sosial, belum membuahkan hasil.
Namun, caleg muda yang sempat viral karena kampanye dengan aplikasi kencan itu sempat membuat cerita instagram.
“Tetap sylish meskipun dikeroyok @bolomaswasik di Sidomukti Pandaan,” tulisnya sambil mengunggah foto diri dengan perban di kepala. (may/asd)