Dringu (WartaBromo.com) – Pintu keluar atau exit Tol Paspro IV di Gending sudah berfungsi. Imbasnya, penjual ikan asap, “mati” secara perlahan.
Betapa tidak sejak dibuka 17 Agustus 2023 lalu, omzet penjual ikan asap terus merosot. Imawati, pemilik warung ikan asap di jalur pantura Parsean, Desa Tamansari, Dringu, Kabupaten Probolinggo menyebut, sebelum tol buka, ia bisa menghabiskan satu kwintal ikan.
“Itu kadang ndak sampai malam, ikan habis kami tutup. Sampai ikannya yang kurang-kurang, tapi sekarang ya begini ini,” katanya, ditemui di warungnya, Rabu (15/11/2023).
Pengendara dari luar kota, disebut Imawati sebagai urat nadi penjualan ikan asapnya itu. Namun semenjak tol Gending atau Tol Paspro seksi IV dibuka, sedikit sekali pengendara yang melintas di jalur pantura tempatnya jualan.
“Sekarang ikan 5 kilo saja susah mau habis,” keluhnya.
Tak jarang, ikan asap yang tidak laku, berakhir di tempat sampah. Atau menjadi makanan kucing liar. Sebab rasanya sudah tidak enak jika diolah.
“Kalau ikannya banyak, di pelabuhan Mayangan itu melimpah. Tapi ya kami tidak berani. Karena tidak seramai dulu,” imbuhnya.
Senada dengan Imawati, Asmiyah juga merasakan hal yang sama. Semenjak tol Gending aktif, omzetnya terjun bebas.
“Anak saya ini dulunya juga jualan ikan asap, tapi sudah tutup. Tidak laku,” ujarnya.
Asmiyah bersama belasan penjual ikan asap lainnya pun kini kelimpungan. Sebab penghasilan yang sebelumnya jadi sandaran, kini tidak ada lagi.
Padahal ikan asap di jalur pantura parsean ini tergolong murah meriah. Harganya mulai dari Rp5 ribu per potong. Selanjutnya beragam, tergantung jenis ikan. Paling laris biasanya ikan Salem dan ikan Kakap Merah. (lai/saw)