Pasuruan (WartaBromo.com) – Tepat sepekan sejak 31 Oktober hingga 7 November 2023, dua persitiwa pembunuhan dengan kekerasan terjadi di Kabupaten Pasuruan. Dalam dua kasus tersebut, semua korban merupakan wanita.
Biadap tak kepalang, rentetan 2 kasus kejam itu dilakukan pelaku dengan motif yang berbeda. Mulai dari pelecehan seksual hingga ekonomi.
Berikut dua kasus pembunuhan sadis terhadap wanita di Kabupaten Pasuruan:
Kasus Mertua Bunuh Menantu di Purwodadi
Kasus pertama adalah mertua bunuh menantu di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa (31/10/2023).
Peristiwa kejam itu dilakukan oleh Khoiri (52) di kamar korban yang tak lain merupakan menantunya sendiri, Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23). Korban menikah dengan anak pelaku yang bernama M. Sueb Wibisono (31).
Kala peristiwa biadab itu, diketahui bahwa korban sedang hamil 6 bulan. Korban bersama janin yang dikandung tak lagi terselamatkan.
Pada kamis (2/11/2023), Polres Pasuruan merillis motif pembunuhan keji itu. Dari sejumlah pemeriksaan diketahui bahwa motifnya adalah pelecehan seksual.
“Motif dari kejadian ini, hasil dari penyelidikan bahwasanya ini pelecehan seksual,” ungkap Wakapolres Pasuruan, Kompol Hari Aziz saat pers rillis di halaman Polres Pasuruan.
Kasus Pembunuhan Perempuan di Randupitu
Kasus kedua menimpa seorang warga desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Adalah Endang (47) ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa (7/11/2023) menjelang Maghrib.
Korban pertama kali ditemukan sang suami, Sugiono, sepulang kerja dalam keadaan terlentang bersimah darah di kamar mandi.
Hasil penyelidikan pihak kepolisian yang dilakukan pada Selasa (7/11/2023) memastikan bahwa Endang merupakan korban pembunuhan.
“Pada jasad korban ditemukan tiga luka tusuk di bagian punggung. Ini diduga menggunakan senjata tajam,” papar Kapolres Pasuruan, AKBP Bayu Pratama.
Selain luka tusukan, polisi juga mendapati beberapa bagian tubuh korban mengalami memar serta harta milik korban juga diduga raib dibawa pelaku.
“Motifnya ekonomi karena ada barang berharga dari korban yang hilang. Informasi dari para saksi terutama suaminya, yang hilang adalah handphone dan kalung korban,” ungkap Bayu.
Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan. Mulai dari menyusuri ulang TKP, menunggu hasil otopsi, termasuk menemukan pelaku. (lio/may)