Pasuruan (WartaBromo.com) – Fahri (2,5) bersiap bersama lima balita seusianya di garis start. Helm dan sepatu sudah dipakainya. Dengan sepeda berwarna biru, ia bakal menaklukan arena dengan panjang lintasan 200 meter.
Aba-aba dimulai, enam balita langsung adu cepat. Orang tua para balita yang berada di sekitar arena lebih heboh lagi. Mereka menyemangati anaknya, merekam, memotret, bahkan ada yang sampai masuk ke arena jika mendapati anaknya melaju tak sesuai jalur.
Seperti itulah suasana latihan olahraga push bike yang digelar Sabtu (14/10/2023) malam di halaman Taman Kota Pasuruan.
Apa itu push bike? push bike adalah olahraga sepeda roda dua tanpa pedal atau kayuhan dan rantai. Sistem penggeraknya adalah si penunggang sepeda itu sendiri. Seperti namanya, si penunggang harus me-‘push’ dengan kaki agar roda sepeda berputar. Olahraga ini khusus diikuti oleh anak-anak usia balita.
Fatahilah, salah satu pengurus olahraga push bike di Kota Pasuruan mengatakan, olahraga ini sekarang sedang tren. Ia mulai membentuk olahraga push bike ini pada bulan Juli kemarin.
“Baru bulan Juli kemarin. Awalnya hanya berdua. Saya dan teman saya. Latihannya di halaman GOR,” kata Fatahilah.
Beberapa kali latihan di halaman GOR, ternyata menarik perhatian banyak orang tua. Mereka kemudian mengikutkan anak-anaknya untuk bergabung latihan push bike.
Salah satu orang tua itu adalah Bayu (36), warga Kelurahan Krapyak, Kecamatan Gadingrejo. Anaknya, Kalih (3), bergabung sejak bulan Juli kemarin.
Ia mengatakan sejak anaknya umur satu tahun sudah dibelikan push bike. Hanya saja ketika itu ia belum melihat ada kelompok atau komunitas yang memiliki hobi yang sama.
Selain itu ia juga mengaku dengan mengajak anaknya olahraga push bike, hal tersebut bisa mengurangi anak kecanduan gadget.
“Di sini kan dia bertemu banyak orang. Banyak teman, sehingga melatih kemampuan bersosialisasi dan percaya diri,” ujar Bayu.
Fatahilah menambahkan, olahraga push bike sangat punya banyak manfaat bagi balita. Di antaranya melatih motorik anak, melatih keseimbangan, fokus, hingga kepercayaan diri pada anak.
Di Kota Pasuruan, menurut Fatahilah, ada banyak orang tua yang bergabung. Setiap Rabu dan Sabtu malam, mereka mengajak anak-anak mereka berlatih di halaman Taman Kota.
“Sekarang ada yang dari Pandaan, Purwosari, Winongan, dan bahkan Probolinggo. Mereka kalau latihan ya ke sini,” imbuh Fatahilah. (tof/asd)