Jakarta (WartaBromo.com) – Presiden Joko Widodo menyinggung eksistensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tingkat sekolah yang kerjanya sering sibuk mengurusi Surat Pertanggungjawaban (SPJ) ketimbang program.
Hal itu ia sampaikan dalam membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KORPRI 2023 di Jakarta, Senin (3/10/2023). Presiden Jokowi mengatakan masih banyak ditemukan kepala sekolah hingga guru bekerja hingga larut malam, untuk mengurusi SPJ.
“Saya pernah ke daerah saya lihat Kepala Sekolah ini sampai guru kerja sampai malam ini urusan apa ya? SPJ. Bukan menyiapkan, merencanakan kegiatan belajar mengajar, tapi urusannya SPJ,” kata Jokowi yang disambut tawa para tamu undangan.
Menurutnya sistem tersebut harus diubah, sehingga orientasi ASN bukan hanya soal SPJ yang justru melunturkan eksistensi guru sebagai tenaga pendidik malah sibuk dengan administrasi seperti SPJ.
“Ini sistem harus dirombak harus diubah. Sehingga orientasi ASN kita tidak menyiapkan SPJ. SPJ itu wajib, iya. Tapi jangan sampai prosedur 43 step. Itu belum anaknya, karena dari pusat 43 begitu sampai provinsi, kota bisa jadi 120 an. Beranak pinak,” lanjutnya.
Jokowi mengatakan, ASN harusnya memacu orang untuk meningkatkan kinerja dan inovasi. Tak hanya itu, Ia juga menyinggung soal kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang semakin ditakutkan dan dikhawatirkan oleh sejumlah negara-negara.
“Apa yang ditakutkan, tehnologinya ini sudah melesat maju regulasinya belum siap, belum ada sudah kemana-mana. Mestinya teknologi muncul regulasinya disiapkan oleh birokrasi kita,” tegasnya. (lio/may)